Jakarta (ANTARA News) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebutkan pernyataan ofensif Jokowi merupakan cara untuk memberikan optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan.
 
"Karena narasi pesimisme yang dibangun Prabowo-Sandiga selama kampanye dapat berakibat buruk bagi masa depan Indonesia," kata Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, di Jakarta, Senin. 
   
Menurut dia, ofensif yang dilontarkan Jokowi beberapa hari ini merupakan bentuk serangan balik atas narasi pesimis dan tanpa data yang dilontarkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
 
Ace mengaku Jokowi tak akan membiarkan narasi itu negatif itu masuk ke dalam pikiran masyarakat.
 
"Selagi kubu sebelah tetap menyerang kami dengan narasi pesimistik dan tanpa data-data yang objektif, tentu kami akan menanggapinya dengan serangan balik yang lebih tajam," tuturnya. 
 
Jokowi, lanjut dia, ingin menegaskan bahwa kepemimpinannya ke depan lebih mengedepankan program-program yang konkret dan solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi bangsa saat ini.
 
"Tidak hanya cukup menebarkan pesimisme dengan mengatakan Indonesia punah, bubar dan lain-lain," ujarnya.
 
Ia mengingatkan kubu Prabowo-Sandiaga tidak menyerang tanpa fakta dan data. Ia meminta prestasi Jokowi tak ditutupi demi alasan elektoral.
 
"Rakyat harus diberikan pencerahan secara obyektif jangan disuguhi oleh informasi hoaks dan kebohongan," ujar Ace.
 
Sementara itu, pengamat politik The Habibie Center Bawono Kumoro mengatakan pernyataan ofensif yang disampaikan Jokowi beberapa waktu belakangan merupakan hal yang wajar. 
 
Ia menilai hal itu sebagai bentuk perhanan atas sejumlah serangan yang diarahkan kepada Jokowi, salah satunya mengenai isu PKI.
 
Baca juga: Erick Thohir ajak generasi milenial pilih pemimpin berpengalaman
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf: Tabloid Indonesia Barokah tak ada kebencian
Baca juga: TKN sebut isu Jokowi antek asing adalah hoaks yang disengaja

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019