Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo saat menghadiri Syukuran 72 Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan syukuran gelar Pahlawan Nasional kepada Profesor Drs Lafran Pane mengapresiasi organisasi itu yang telah menghasilkan intelektual-intelektual muda bangsa.
   
"Ini yang sejak lama saya kagumi dari kader-kader HMI dimana pun berada. Selain menghasilkan intelektual-intelektual muda yang sangat banyak mengenai keIslaman, mengenai keIndonesiaan benar-benar selalu dijunjung kader-kader HMI," kata Presiden dalam sambutannya di acara yang diselenggarakan di kediaman Ketua Dewan Penasihat Majelis Nasional Kahmi Akbar Tandjung di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Selasa malam.
   
Menurut Presiden, Indonesia memiliki beranekaragam suku, agama, adat, tradisi, hingga bahasa yang harus dijaga persatuannya. Kekayaan itu menjadi salah satu aset besar bangsa Indonesia.

Terkait peningkatan kualitas SDM, Presiden mengatakan perlu meningkatkan keahlian. Salah satunya melalui pelatihan kejuruan atau "vocational training".
   
Kepala Negara menambahkan pemerintah telah mendata terdapat 67 juta orang yang harus ditingkatkan kemampuannya serta 37 juta pekerja milenial yang harus disiapkan untuk menyongsong revolusi industri 4.0.
   
"Tidak ada kata lain, tahapan-tahapan besar itulah yang saya lihat kita akan bisa keluar nantinya untuk muncul sebagai negara maju supaya tidak terjebak di dalam middle income trap. Kalau kita sudah terjebak, akan kesulitan menjadi sebuah negara maju," ujar Presiden.
   
Presiden mengatakan perlu ada konsistensi untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat menjadi bangsa yang maju.
   
Dalam acara itu Presiden disambut oleh Akbar Tandjung dan sejumlah pengurus KAHMI yang juga melakukan syukuran gelar Pahlawan Nasional kepada Profesor Drs. Lafran Pane. 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019