Jangan terpancing dengan politik diving kubu lawan. Ketenangan sangat berpengaruh dalam kemenangan. Propaganda dan manifesto politik akan menjadi goal setting (sasaran) untuk menyerang."
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie mengingatkan kepada calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo agar berhati-hati saat menyampaikan soal propaganda Rusia karena bisa menjadi keuntungan bagi tim Prabowo-Sandi. 

"Untuk Jokowi jangan sampai misscommunication dalam menyampaikan pimikiran. Serahkan saja kepada jubir TKN untuk berbicara," kata Jerry, di Jakarta, Selasa. 

Hal itu, lanjut dia, lantaran dalam dunia komunikasi politik lebih di kenal dengan aspek linguistik verbal, halangan fisikal (salah bicara) bisa berdampak buruk.

"Saya nilai kubu lawan sengaja memancing emosi Jokowi agar marah. Ini sebuah settingan yang tidak diantisipasi sejak dini maka ini adalah time bomb atau bom waktu," kata Jerry. 

Dengan kondisi ini maka akan berpengaruh pada debat kedua soal pangan, infrastruktur, SDA dan energi. 

"Jangan terpancing dengan politik diving kubu lawan. Ketenangan sangat berpengaruh dalam kemenangan. Propaganda dan manifesto politik akan menjadi goal setting (sasaran) untuk menyerang," papar peneliti IPI ini. 

Menurut dia, performance Jokowi pada pilpres 2014 lalu dengan sekarang berbeda, dimana mantan Walikota Solo ini tak mudah terprovokasi dan terpancing dengan attacking (serangan) pihak lawan. 

"Penguasaan diri sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini," katanya. 

Ia menambahkan, intervensi pihak asing memang tetap ada. Wikileaks Australia saja terlibat dalam kemenangan Donald Trump 2016 lalu. Saat mereka mengungkap 33 ribu email palsu Hillary Clinton dan keterlibatannya dalam kasus penyerangan dubes AS di Libya.

"Makanya timses Jokowi mampu mengatasinya," ucap Jerry.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019