Bila mengamati struktur PDRB Papua tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian, konstruksi, pertanian, kehutanan, perikanan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib masih mendominasi PDR
Jayapura (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua pada 2018 atas dasar harga berlaku mencapai Rp210,659 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp159,728 triliun.

"Bila mengamati struktur PDRB Papua tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian, konstruksi, pertanian, kehutanan, perikanan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib masih mendominasi PDRB Papua," ujar Kepala BPS Papua Simon Sapary, di Jayapura, Rabu.

Ia menjelaskan pada 2018 perekonomian Papua tumbuh 7,33 persen, meningkat jika dibandingkan dengan 2017 yang tumbuh 4,64 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh seluruh lapangan usaha.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 10,52 persen, lalu didukung oleh produksi bijih logam yang cukup tinggi Lapangan usaha lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi Papua di antaranya usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,16 persen.

"Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Papua 2018, lapangan usaa pertambangan dan penggalian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu 4,39 persen, lalu konstruksi 0,56 persen, perdagangan besar, eceran, reparasi mobil-sepeda motor 0.51 persen, dan pertanian, kehutanan dan perikanan 0,36 persen," kata dia.

Simon menambahkan, struktur ekonomi Papua menurut pengeluaran, komponen yang mendominasi adalah konsumsi rumah tangga 46,57 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 30,46 persen, dan ekspor luar negeri 26,50 persen.

Bila dihitung secara perkapita, PDRB Perkapita Papua pada 2018 adalah Rp63,40 juta. Angka tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp57,87 juta (9,57 persen).

"Kenaikan ini sebagian besar dikarenakan pertumbuhan pada lapangan usaha pertambangan, penggalian dan konstruksi," kata Simon.
 

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019