Kami akan meneruskan dan mengokohkan pengembangan energi baru dan terbarukan untuk mencapai target yang terukur pada tahun 2025
Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Arif Budimanta menyatakan pihaknya bakal terus mengokohkan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).

"Kami akan meneruskan dan mengokohkan pengembangan energi baru dan terbarukan untuk mencapai target yang terukur pada tahun 2025," katanya dalam diskusi tentang energi terbarukan yang digelar Greenpeace Indonesia di Jakarta, Kamis.

Arif mengingatkan Indonesia memiliki sumber energi yang beragam, baik terbarukan maupun tidak terbarukan, dan pihaknya akan mewujudkan pencapaian target pembangunan yang diarahkan sesuai dengan Indonesia yang berdaulat dan mandiri dalam sektor energinya.

Ia menuturkan, arah kebijakan dari kemandirian dan ketahanan energi nasional sekarang ini dapat dilihat dari empat hal, yaitu afordabilitas, akseptibilitas, aksesibiltas dan availibilitas.

Selain itu, ujar dia, pesatnya pengembangan EBT juga dapat dilihat dari penandatanganan 70 kontrak pada 2017, serta terus meningkatnya kapasitas pembangkit EBT di berbagai daerah.

Sebelumnya, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan pemerintah tetap berkomitmen meningkatkan pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen pada 2025.
    
"Untuk energi baru terbarukan, komitmen pemerintah sesuai COP 21 di Paris itu adalah 23 persen menggunakan EBT pada 2025. Komitmen ini tetap kita pertahankan dan akan kita laksanakan," ujar Jonan.
    
Di sektor kelistrikan, hingga saat ini, pemanfaatan EBT telah mencapai sekitar 13 persen dan dalam dua hingga tiga tahun ke depan akan naik menjadi 16-17 persen.     
    
Menurut dia, pembangkit listrik tenaga air skala besar akan selesai dalam 2-3 tahun mendatang dan ditambah lagi pembangkit panas bumi, surya, bayu, dan biomassa.

Baca juga: 4 Tahun Jokowi-JK, lebih dari 121 kontrak EBT sudah ditandatangani
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019