Stabilitas yang membaik itu tercermin dari perbaikan persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan
Jakarta (ANTARA News) - President Direktur Center for Banking Crisis Achmad Deni Daruri menilai koordinasi yang baik antara Bank Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan mampu menjaga stabilitas sistem keuangan semakin kuat. 

"Stabilitas yang membaik itu tercermin dari perbaikan persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan," kata Achmad dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Achmad menjelaskan kedua otoritas tersebut mampu menjaga keyakinan pelaku pasar terhadap kondisi sistem keuangan salah satunya dengan menjaga stabilitas nilai tukar dari ancaman perlemahan meski situasi global masih diliputi ketidakpastian.

Hal ini terlihat dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2018 menjadi 127,0 poin dari sebelumnya berada pada 122,7 pada bulan November 2018 yang lebih baik dari negara berkembang lain seperti Turki dan Brasil.

Selain itu, tambah dia, cadangan devisa Indonesia yang menguat tinggi mampu membiayai 6,7 bulan impor dengan nilai sebesar 120,1 miliar dolar pada Januari 2019.

"Banyak negara berkembang lainnya seperti Saudi Arabia terus mengalami penurunan cadangan devisa semenjak Agustus 2018 hingga saat ini. Padahal Saudi adalah net eksportir minyak dan Indonesia adalah net importir minyak," katanya.

Dalam kondisi ini, Bank Indonesia mampu membawa kebijakan sektor moneter dalam konteks strategi stabilitas, dan kebijakan pertumbuhan berupa makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, sistem pembayaran dan ekonomi keuangan syariah. 

Meski demikian, situasi perekonomian global yang tidak bersahabat karena ancaman perang dagang maupun aliran modal keluar mampu dikelola melalui strategi yang tepat dari Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan yang memadukan antara stabilitas dengan pertumbuhan ekonomi.

"Strategi ini jika dapat dipertahankan dengan baik merupakan modal yang sangat penting dalam menghadapi kondisi perekonomian tahun 2019 yang secara teoritis akan lebih jinak dibandingkan tahun 2018," kata Achmad. 

Baca juga: Perry diharapkan jaga keberlanjutan stabilitas sistem keuangan
Baca juga: Sri Mulyani ungkap KSSK cermati potensi risiko dari perekonomian global

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019