Imbasnya pasti ada karena saat ini permintaan terhadap freight pengiriman lewat udara akan turun, artinya sebagai salah satu bisnisnya volume akan turun juga beberapa ton yang akan masuk dan turun dari pesawat
Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) mengalami penurunan volume kargo akibat kenaikan tarif kargo penerbangan domestik yang terjadi beberapa waktu terakhir ini. 

“Imbasnya pasti ada karena saat ini permintaan terhadap freight pengiriman lewat udara akan turun, artinya sebagai salah satu bisnisnya volume akan turun juga beberapa ton yang akan masuk dan turun dari pesawat,” kata Direktur Umum JAS Sigit Muhartono dalam diskusi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat.

Namun, dia mengakui dampaknya tidak begitu signifikan karena sebagian besar layanan untuk penerbangan internasional yakni 70 persen dibanding domestik 30 persen. 

“Bisa dibilang imbasnya tidak begitu berasa karena kita mayoritas menangani barang-barang internasional impor maupun ekspor, kita juga menangani kargo-kargo domestik, tapi imbasnya belum terlalu dominan,” katanya. 

Sigit mengaku belum menghitung besaran penurunan tersebut, namun hal itu tetap berimbas. 

Pada 2018, dia menyebutkan, dalam sehari pihaknya menangani penanganan kargo dari 295 penerbangan dan 108.000 penerbangan sepanjang 2018. 

“Kalau disetarakan penumpang, sekitar 25 jutaan penumpang,” katanya.

Untuk rencana ekspansi bisnis 2019, Sigit mengatakan pihaknya akn tetap berfokus pada bisnis utama, yakni penanganan bagasi, kargo dan lounge di bandara.

Ia juga akan mengejar pertumbuhan di Bandara Kertajati, Jawa Barat kendati penerbangannya masih sepi. 

“Kita dalam stage kasih ketersediaan dulu nanti permintaannya pasti akan muncul. Sekarang kan sudah ada dua penerbangan dari Halim, dan nanti juga tidak menutup kemungkinan ada embarkasi haji dari sana,” katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019