Jakarta (ANTARA News) - Brand tas mewah asal Prancis, Hermes, berhasil menembus rekor penjualan pada 2018, senilai hampir 6 miliar euro (sekira Rp95,1 triliun) berkat permintaan yang terus bertumbuh di seluruh dunia, terutama di China.

Hermes menyebut kenaikan penjualan sebesar 7,5 persen dari 2017 "sangat sehat, terutama didasarkan pada volume" daripada efek pertukaran mata uang, yang pada kenyataannya justru menjadi hambatan pada tahun itu.

Angka penjualan mereka mencapai 5,966 miliar euro (6,76 miliar dolar AS), sedikit di atas perkiraan para analis dari Factset dan Bloomberg, dilansir AFP, Jumat.

"Dalam konteks global yang tidak pasti, saya sangat senang dengan keberhasilan Hermes," kata CEO Hermes, Axel Dumas, dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa daya tarik produk memungkinkan mereka mengejar pertumbuhan berkelanjutan.

Hermes menyatakan pertumbuhan terkuatnya berada di China dan Asia Selatan, dengan kenaikan 14 persen bila diukur dalam nilai tukar yang konstan.

Penjualan produk fashion berbahan kulit, termasuk tas Hermes, naik 9,4 persen sejalan dengan upaya Hermes menambah kapasitas produksi. Segmen itu menyumbang sekitar setengah dari penjualan perusahaan.

Baca juga: Ratusan tas Hermes dan barang mewah disita dari kondominum Najib Razak

Baca juga: Saham fesyen mewah Hermes naik ketika Bursa Prancis menguat

 

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019