Malang (ANTARA News) - Pelatih Satria Muda Pertamina, Youbel Sondakh, berharap para pemainnya segera beranjak dari kemenangan telak atas Bogor Siliwangi dan mengalihkan fokus untuk menghadapi empat laga tersisa di musim reguler IBL 2018-2019.

Terlebih di antara empat laga tersebut, Satria Muda masih akan menghadapi NSH Jakarta dan Pacific Caesar Surabaya yang pernah mengalahkan mereka di seri-seri sebelumnya.

"Masih ada empat gim tersisa," kata Youbel dalam jumpa pers purnalaga usai mengalahkan Siliwangi 92-57 di pembuka Seri VII IBL di GOR Bima Sakti, Kota Malang, Jumat.

"Ada dua tim yang pernah mengalahkan kita, jadi memang fokus kita setiap gim harus lebih baik daripada hari ini," ujarnya menambahkan.

Satria Muda sempat dikalahkan NSH dengan skor 66-78 dalam Seri III di Bali pada pertengahan Desember 2018.

Kemudian tim juara bertahan itu juga menelan kekalahan 80-86 saat bertemu Pacific di Seri V Bandung, pengujung Januari lalu.

Oleh karena itu, Youbel patut meminta konsentrasi penuh dari Dior Lowhorn dkk saat mereka bertemu kedua tim di Seri VIII di Yogyakarta, pekan depan.

Baca juga: Dior Lowhorn raih dwiganda, Satria Muda gulung Siliwangi 92-57

Di laga pembuka Seri VII Satria Muda menang dengan skor mencolok 92-57 atas Siliwangi berkat kontribusi positif dari bangku cadangan mereka yang mencetak 32 poin serta kepiawaian memanfaatkan fast break yang berbuah 21 poin.

Menurut Youbel, kesiapan para pemainnya sejak lemparan mula menjadi kunci kemenangan atas Siliwangi kali ini.

Kemenangan atas Siliwangi merupakan hasil positif dalam empat pertandingan terakhir Satria Muda, yang kini nyaman berada di urutan kedua klasemen Divisi Merah dengan koleksi delapan kemenangan dan enam kekalahan (8-6).

Satria Muda hanya memiliki satu jadwal pertandingan di Seri VII ditambah satu laga eksibisi menghadapi Tim Nasional U-18 yang kini mengusung nama Kalila Indonesia Warriors pada Sabtu (9/2) pagi.

Baca juga: Pelatih: Kemenangan SM momentum kebangkitan

Baca juga: Satria Muda telan kekalahan keenam di IBL 2018-2019

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019