Kemungkinan jumlah penderita DBD akan bertambah hingga tiga bulan ke depan, karena memasuki pergantian musim,
Penajam (ANTARA News) - Penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti terus bertambah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dalam sepekan terakhir menjadi 58 orang dari sebelumnya 49 orang.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Eka Wardhana saat dihubungi di Penajam, Minggu mengungkapkan sampai saat ini instansinya menerima laporan 58 warga terserang penyakit demam berdarah, satu di antaranya meninggal dunia.

Warga yang terserang demam berdarah diperkirakan bisa terus bertambah, sebab saat ini cuaca masih hujan yang merupakan waktu berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.

"Kemungkinan jumlah penderita DBD akan bertambah hingga tiga bulan ke depan, karena memasuki pergantian musim," ucap Eka Wardhana.

Laporan terbaru yang masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara pada pekan pertama Februari 2019 jelasnya, ditemukan sembilan warga terjangkit penyakit demam berdarah.

Sedangkan sepanjang Januari 2019 warga korban gigitan nyamuk aedes aegypti berjumlah 49 orang, satu bayi laki-laki berusia tiga tahun meninggal dunia akibat demam berdarah Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Jumlah kasus DBD itu cukup meningkat signifikan dibanding sepanjang 2018 yang hanya 46 kasus," ujar Eka Wardhana.

Ia menjelaskan pada 2019 serangan demam berdarah memasuki siklus lima tahunan, yang biasanya serangan nyamuk aedes aegypti melonjak drastis.

Nyamuk aedes aegypti berkembang cepat di air tergenang. Saat ini kasus demam berdarah bukan saja terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara saja, melainkan juga di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk itu perlu menggiatkan gerakan 4M Plus atau menguras menutup, mengubur, menabur abate dan memantau lingkungan agar bebas dari sarang nyamuk.

Lebih lanjut Eka Wardhana mengatakan, cara tersebut yang paling efektif mencegah mewabahnya penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.

"Warga juga harus segera memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan jika mengalami demam panas tinggi. Jangan sampai demam panas tinggi sampai dua hari, cepat ke puskemas atau rumah sakit memastikan tidak terserang DBD," tegasnya.

Baca juga: Meriang setelah digigit si nyamuk belang
Baca juga: Basmi jentik nyamuk DBD dengan ikan cupang
Baca juga: Jumlah penderita DBD di Malut terus bertambah

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019