Kami berharap warga yang rumahnya rusak berat agar mengungsi ke tempat yang lebih aman,
Lebak (ANTARA News) - Warga yang terdampak bencana retakan tanah di Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak diminta mengungsi guna menghindari bahaya yang mengancam keselamatan jiwa.

"Kami berharap warga yang rumahnya rusak berat agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Camat Cimarga, Vidia Indra saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Masyarakat yang terkena retakan tanah di Desa Sudamanik mencapai 165 kepala keluarga (KK) dengan menempati 104 rumah rusak dan beberapa rumah di antaranya rusak berat.

Warga yang rumahnya rusak berat tetap masih bertahan menghuni tempat tinggalnya tersebut.

Padahal, kondisi rumah mereka terancam roboh dan bisa menimbulkan korban jiwa.

Ia mengajak warga yang rumahnya rusak berat agar mengungsi ke rumah kerabat maupun saudara yang aman dari ancaman bencana tersebut.

Peringatan kewaspadaan itu, kata dia, diharapkan tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami khawatir jika hujan terus menerus dipastikan rumah yang rusak berat itu roboh, karena terdapat slot penyangga atap terlepas juga retakan tembok hingga 15 sampai 20 CM," katanya. 

Menurut dia, pihaknya sudah melaporkan bencana retakan tanah yang menimpa warga Desa Sudamanik kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sebab, masyarakat khawatir retakan tanah itu ambles ke bawah maupun longsoran, karena posisinya terdapat daerah aliran sungai (DAS).

Sejauh ini, kata dia, permukiman yang terdampak retakan tanah tidak lagi ditempati masyarakat.

Apalagi, saat ini tercatat 104 rumah mengalami rusak ringan dan berat hingga roboh.

"Kami berharap warga tetap waspada dari ancaman bencana itu," katanya.

Ketua RT 02/02 Kampung Jampang Cikuning Desa Sudamanik mengatakan, bahwa dirinya kini sangat resah sehubungan terjadi pergerakan tanah.

Bahkan, beberapa rumah mengalami kerusakan berat, sehingga bisa menimbulkan korban jiwa.

"Kami sudah melakukan pemantauan dan semua rumah warga rusak akibat pergerakan tanah itu," katanya.

Sementara itu, Dadang, seorang warga korban retakan tanah mengaku bahwa rumah miliknya dalam kondisi miring, bahkan tembok belakang rumah nyaris roboh.

Karena itu, ia memasang kayu penyangga untuk penahan tembok agar tidak roboh.

"Kami khawatir kayu penahan itu patah sehingga bisa mengakibatkan tembok roboh," ujar Dadang.
Baca juga: Korban retakan tanah mendapat bantuan BPBD Lebak-Banten
Baca juga: PVMBG ajak masyarakat laporkan retakan tanah di lahan miring

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019