Paris (ANTARA News) - Perusahaan otomotif Prancis Renault melalui pengacaranya, melontarkan kritik kepada mitra aliansi, Nissan, atas penyelidikan internal yang mereka lakukan pada kasus Carlos Ghosn.

Dalam sebuah surat kepada Nissan tertanggal 19 Januari 2019, para pengacara Renault mengatakan "keprihatinan yang serius tentang metode yang digunakan" oleh perusahaan dan tim kuasa hukum, termasuk cara mereka memperlakukan beberapa karyawan Renault, menurut warta media Prancis, Le Journal du Dimanche, dilansir AFP, Minggu.

Ghosn, mantan pimpinan aliansi Renault-Nissan, ditangkap dan ditahan di Jepang atas tuduhan mengecilkan pendapatannya dalam laporan keuangan Nissan.

"Renault telah mengumpulkan bukti yang cukup untuk memahami dan menyesali metode yang digunakan oleh Nissan dan pengacaranya untuk mewawancara karyawan Renault melalui kantor kejaksaan umum Jepang," kata mereka.

Nissan sedang mencari "bukti guna mendukung tuduhan terhadap Carlos Ghosn setelah penangkapannya". Sayangnya, Nissan gagal berkonsultasi dengan Renault sebagai mitranya dari Prancis, menurut surat kabar itu.

Perusahaan itu juga mencari apartemen Ghosn di Brasil, Lebanon dan Belanda, tanpa memberi tahu Renault, tambah surat itu.

Sejauh ini raksasa mobil Prancis mengatakan bahwa penyelidikan internal terhadap mantan Ghosn, menemukan bahwa gaji yang diterima sesuai dengan hukum Prancis, demikian AFP.

Baca juga: Ghosn dituduh pakai dana Renault untuk resepsi pernikahan mewah
Baca juga: Mahalnya pesangon Ghosn jadi tantangan pertama pemimpin baru Renault
 
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019