Kuta, Bali (ANTARA News) - Tim ROC Bali akhirnya sukses menyabet juara pertama setelah memasuki babak final dalam kompetisi olahraga elektronik atau e-sport seri kualifikasi "Piala Presiden Esports 2019" yang digelar di Kuta, Bali, Minggu malam.

Disusul juara kedua diraih tim KTR dari Bali, dan juara ketiga True Sight asal Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sejak memasuki babak 16 besar, tim ROC Bali sudah menunjukkan perjuangan cukup kuat dalam menghadapi tim lawan. Sehingga pada final olahraga "mobile legent" terus berupaya memperbaiki stamina bersama timnya untuk mengumpulkan poin dalam pertandingan itu.

Komang Andre Valentino Nugraha dari Tim ROC mengaku, pihaknya merasa bangga dan senang bisa meraih juara pertama dalam babak kualifikasi pertandingan "Piala Presiden Esports".

"Kami dari tim merasa senang dan bahagia mampu memenangkan pertandingan tersebut. Sebelumnya kami sudah melakukan pelatihan dan koordinasi dengan tim dalam menentukan permainan menghadapi lawan," ujarnya.

Menurut mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar itu, bahwa latihan dilakukan secara kontinyu selama seminggu. Dalam waktu sepekan tersebut tim melakukan latihan berkisar empat hingga delapan jam sehari.

"Tim kami yang berdiri sebulan lalu berjumlah lima orang dan tinggalnya juga tersebar, ada di Denpasar, Badung dan Singgara. Sehingga dalam menghadapi kompetisi kali ini harus fokus berlatih selama seminggu," ucap Andre yang didampingi anggota timnya.

Ia mengatakan yang dihadapi dalam pertandingan kali ini semuanya cukup berat, sehingga yang diperlukan dalam berkompetisi pada olahraga elektonik ini adalah fokus dan melakukan persiapan strategi.

"Tim kami sudah mempersiapkan secara matang. Dengan rasa optimistis akhirnya kami menjadi juara," kata Andre dengan wajah sumeringah.

Ditanya menghadapi kompetisi selanjutnya, kata Andre, harus mempersiapkan lebih banyak untuk berlatih bersama tim. Selain itu juga mengenai persiapan dalam peralatan bertanding, antara lain sarana handphone (seluler) yang lebih memadai.

"Peralatan yakni telepon seluler atau handphone harus memadai, baik dari spesifikasi maupun kecepatan kapasitas , sehingga tidak sampai terganggu dengan hal teknis. Kami berharap ada sponsorships untuk penyediaan sarana handphone yang lebih bagus," katanya.

Dalam kejuaraan esport babak kualifikasi di Bali diikuti sebanyak 64 tim yang memperebutkan total hadiah Rp1,5 miliar.

Sebelumnya, Deputi Bidang Infrastruktur, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia Hari Santosa Sungkari mengatakan pihaknya sangat mendukung turnamen tersebut, karena para atlet akan mengadu ketangkasan dalam memainkan game untuk meraih poin.

Ia mengatakan saat ini di dunia, termasuk di Indonesia cabang olahraga esport mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan pertumbuhan pemain profesional dan non-profesional serta maraknya tumamen dan liga maupun kompetisi esport.

"Ajang olahraga tersebut memiliki banyak potensi dan peluang yang dapat dimaksimalkan. Dan olahraga yang telah memasyarakat ini, terutama di kalangan anak-anak dan generasi muda patut terus dilakukan secara berkelanjutan," ujarnya.

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019