Kupang (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Polisi Raja Erizman berharap agar jadwal pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Flores Timur digeser karena bertepatan dengan rangkaian perayaan Hari Raya Paskah daerah itu.

"Mudah-mudahan ada kebijakan dari pusat untuk jadwal pemilu di Flores Timur apakah tetap pada tanggal 17 ataukah mundur? Kami masih menunggu keputusan dari sana," katanya di Kupang, Rabu.

Kapolda menjelaskan bahwa pelaksanaan pemilu serentak pada tanggal 17 April bertepatan dengan perayaan Rabu Trewa dalam rangkaian perayaan Hari Raya Paskah bagi umat Katolik di Kabupaten Flores Timur.

Menurut dia, perayaan Paskah merupakan kegiatan yang sangat religius bagi warga di Kabupaten Flores Timur yang terkenal memiliki tradisi keagamaan menyambut Paskah (Semana Santa).

Oleh karena itu, dia khawatir banyak warga di daerah itu yang pada akhirnya tidak bisa mengikut pemilu dalam keadaan seperti itu.

Untuk itu, Raja Erizman berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat bisa meninjau kembali jadwal Pemilu 2019 di daerah setempat agar bisa berjalan lancar dengan partisipasi yang tinggi dari masyarakat setempat.

Untuk pengamanan Pemilu 2019 di NTT, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi pimpinan TNI-Polri di daerah untuk menyatukan langka dan strategi pengamanan.

Menurut dia, semua unsur pengamanan akan dipaduhkan sehingga pelaksanaan Pemilu 2019 di provinsi berbasiskan kepulauan itu dapat berjalan dengan baik dan sukses.

"Kami akan rencanakan dengan baik pola-pola pengamanan melibatkan TNI/Polri dan semua pemangku kepentingan lainnya," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019