Hanoi (ANTARA News) - Banjir yang diakibatkan badai tropis menewaskan paling tidak 21 orang di Vietnam dan 22 lainnya hilang, serta jumlah korban diperkirakan akan meningkat, kata para pejabat setempat. Hujan akibat Topan Lekma, yang menurun menjadi badai tropis mengguyur sejak Rabu lalu, dan menggenangi banyak daerah di Vietnam utara dan tengah. Para petugas penyelamat berjuang untuk menolong penduduk yang terperangkap akibat banjir. Lebih dari 2.000 tentara dikirim untuk membantu usaha pertolongan. Di provinsi pegunungan utara Son La, banjir bandang menewaskan lima orang dan lima lainnya hilang, kata Hoang A Pu dari Departemen Urusan Banjir dan Dadai provinsi itu. "Kami sekarang sedang berusaha mencari orang-orang yang hilang pada saat hujan mulai reda, tetapi tipis harapan mereka yang hilang itu masih hidup," kata Pua. Provinsi Thanh Hoa menerima curah hujan 788 mm dalam tiga hari belakangan ini, kata Pusat Prakiraan Hidrometreologi Nasional. Tingkat ketinggian air di provinsi Nghe An di Vietnam tengah mencapai rekor tinggi. Paling tidak enam orang dilaporkan tewas dan 14 lainnya hilang akibat banjir di provinsi Nghe An 300km selatan Hanoi, kata Ha Huy Thong dari Departemen Urusan Banjir dan Topan provinsi itu. "Itu adalah banjir terburuk dalam beberapa tahun belakangan ini di Nghe An," kata Thong. "Di distrik Quy Chau, ketinggian air mencapai tingkat tertinggi dalam 20 tahun belakangan ini. Tujuh orang lainnya tewas ketika topan menghantam daerah pantai awal pekan ini. Jumlah korban tewas mungkin akan bertambah, tetapi puluhan ribu orang diungsikan dari daerah yang letaknya rendah. Pata pejabat memperkirakan kerugian harta benda akibat Topan Lekima berjumlah 41 juta dolar AS. Hujan diperkirakan akan turun lagi saat Vietnam dihantam ekor topan Krosa yang sedang bergerak menuju Taiwan Sabtu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007