Moskow,  (ANTARA News ) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (14/2) mengatakan meskipun ada koordinasi antara Rusia dan Iran mengenai Suriah, tidak semua masalah telah diselesaikan.

Pertemuan bilateral diselenggarakan sebelum dimulainya pertemuan tiga-pihak antara presiden Turki, Rusia dan Iran di Rus Sanatorium di Kota Pantai Rusia, Sochi.

"Kami bekerjasama dengan sangat seksama mengenai penyelesaian masalah Suriah, tapi tidak semua masalah telah diselesaikan, masih ada banyak yang harus dibicarakan," kata Putin.

Ia menyebut-nyebut proyek energi nuklir Rusia-Iran, yang "dipangkas".

"Proyek berskala besar dalam energi nuklir sedang dipromosikan, saya berharap pertemuan ini akan memberi dorongan bagi perkembangan hubungan antara Iran dan Rusia," kata presiden Rusia tersebut --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.

Perusahan energi nuklir Rusia, Rosatom, adalah kontraktor utama Pembangkit Listrik Tengara Nuklir Bushehr di Iran, yang dibuka pada 1975. Sekarang kedua negara sedang berunding untuk membuat reaktor lain.

Putin, Rouhani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berkumpul di Sochi guna membahas penyelesaian jangka-panjang bagi krisis di Suriah.

Para pemimpin tersebut pertama kali bertemu di Sochi pada 2017.

Turki, Rusia dan Iran adalah negara penjamin --yang menengahi gencatan senjata di Suriah pada Desember 2016, sehingga menghasilkan pembicaraan Astana, yang berlangsung secara paralel dengan Pembicaraan Jenewa.

Suriah telah terjerumus ke dalam perang saudara sengit sejak awal 2011, ketika Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindas pemrotes dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.
Sejak itu, ratusan ribu orang diduga telah tewas dan jutaan orang lagi kehilangan tempat tinggal akibat konflik tersebut.

Sementara itu, duta besar Iran untuk Moskow mengatakan di Sochi pada Kamis bahwa Pertemuan Puncak Sochi menunjukkan betapa pentingnya perkembangan kerja sama regional dan Timur dalam mewujudkan perdamaian dan kestabilan.

Mehdi Sanaei mengeluarkan pernyataan tersebut di dalam postingan Twitter, saat mengomentari Pertemuan Puncak Sochi 14 Februari di kota pantai Laut Hitam Rusia, yang dihadiri oleh presiden Iran, Rusia dan Turki.

Dokumen luar dan negeri dan Amerika, seperti yang terjadi di Ibu Kota Polandia, Warsawa, tidak menghasilkan apa-apa buat wilayah itu selain ketidak-stabilan dan meluasnya terorisme, tulis Sanaei.

Situasi Suriah setelah penarikan pasukan AS dari negeri tersebut, pembentukan komite konstitusional Suriah, kajian mengenai perkembangan terkini di Suriah Utara dan cara mengirim bantuan kemanusiaan buat rakyat Suriah menjadi topik pembahasan di Sochi.

Pada awal Februari, presiden Iran tiba di Kota Pelabuhan Sochi untuk ikut dalam pertemuan puncak mengenai Suriah.
Baca juga: Rusia, Iran dan Turki dukung komite konstitusi Suriah tapi gagal sepakati susunannya
Baca juga: PBB desak Rusia, Iran, Turki bantu gencatan senjata Suriah

Penyunting: Chaidar Abdullah

Baca juga: Rusia-Turki-Iran-Jordania bahas gencatan sencatan senjata Suriah(T.C003/A/C003/A/M007) 15-02-2019 14:07:45

Pewarta: Antara
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019