Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini, ditutup melemah dipicu defisit neraca perdagangan Januari 2019 yang tercatat sebesar 1,16 miliar dolar AS.

IHSG ditutup melemah sebesar 30,93 poin atau 0,48 persen menjadi 6.389,08. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,8 poin atau 0,58 persen menjadi 994,97.

"Untuk hari ini indeks berakhir di teritori negatif dipicu oleh data neraca perdagangan di bulan Januari yang membukukan defisit lebih besar dari perkiraaan pasar," kata analis Indopremier Sekuritas, Mino di Jakarta, Jumat.
   
Defisit neraca perdagangan Januari 2019 yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), lebih tinggi dari konsensus analis yang memprediksi defisitnya mencapai 0,97 miliar dolar AS.
   
Dibuka menguat, IHSG langsung terjun ke zona merah seiring rilis neraca perdagangan Januari 2019 yang dirilis pagi tadi. IHSG pun terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.
   
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang  ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp286,75 miliar.
   
Frekuensi perdagangan saham pada Jumat, tercatat sebanyak 453.154 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,17 miliar lembar saham senilai Rp8,69 triliun. Sebanyak 130 saham naik, 284 saham menurun, dan 123 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional di antaranya, indeks Nikkei melemah 239,08 poin (1,13 persen) ke 20.900,63, indeks Hang Seng melemah 531,21 poin (1,87 persen) ke 27.900,84, dan Straits Times melemah 13,42 poin (0,41 persen) ke posisi 3.239,74.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019