Bengkulu,  (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo ingin agar Bandara Fatmawati Sukarno di Bengkulu naik statusnya menjadi bandara internasional sehingga perekonomian setempat berkembang lebih cepat.

"Bandara Fatmawati Bengkulu, ini kan sekarang dipegang oleh UPT. Nah, nanti akan diambil alih Angkasa Pura sehingga bisa dikembangkan lebih besar dan bisa masuk ke bandara internasional dan saya yakin akan mengembangkan ekonomi di Bengkulu," kata Presiden Joko Widodo di Bengkulu, Jumat.

Presiden dalam kunjungan kerjanya ke Bengkulu menganggap pentingnya untuk membangun infrastruktur di provinsi tersebut satu persatu dimulai dari pengelolaan bandara yang lebih baik.
Setelah itu, kata dia, kemudian akan melangkah pada pengembangan pelabuhan yang dilengkapi kawasan ekonomi khusus.

"Bengkulu yang segera kita realisasikan airport.  Ini segera dari UPT akan langsung diserahkan Angkasa Pura biar ada ekpansi dan biar bisa dikelola. Bisa jadi bandara internasional, haji juga bisa langsung. Saya kira goal ke sana sehingga ke depan semakin naik," katanya.

Target kedua kata Presiden yakni pengembangan kawasan ekonomi khusus di Pulau Baai yang akan disambungkan dengan rel kereta ke Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
"Biar transportasi lebih murah. Dan KEK bisa berkembang sehingga Bengkulu ini produksi sawit dan tambang dan komoditas dryer jagung bisa dimuat," katanya.
Ia menegaskan hal itu akan dirampungkan satu persatu.
"Kita merampungkan satu-satu. Kalau airport Maret rampung. Untuk tol insya Allah bulan depan dimulai  pembebasan," katanya.

Presiden juga meninjau Kampung Nelayan Sumber Jaya Kota Bengkulu didampingi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Menteri Keluatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Baca juga: Menhub tinjau Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu
Baca juga: Pengembangan Bandara Fatmawati Terhambat Lahan

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019