Moskow, Rusia, (ANTARA News) - Amerika Serikat bisa memanfaatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Venezuela sebagai dalih bagi campur tangan militer, demikian bunyi peringatan Rusia pada Kamis.

Skenario serupa digunakan berulang kali di Timur Tengah, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam satu taklimat.

Saat kubu oposisi Venezuela gagal meraih kekuatan, Zakharova --sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anado, yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam-- mengatakan, "Ini mendorong Gedung Putih untuk menerapkan skenario kekerasan di Venezuela."

Dengan mengutip penolakan Palang Merah Internasional untuk ikut dalam pengiriman bantuan kemanusiaan sebagai bukti kemungkinan tersebut, wanita juru bicara itu mengatakan Palang Merah menolak ikut "dalam sesuatu yang bukan bantuan kemanusiaan".

Zakharova menyebut pembekuan rekening perusahaan minyak raksasa Venezuela, PDSVA, dan bahwa beberapa pejabat militer bergabung dengan oposisi sebagai langkah yang "tak bisa diterima" dan "melanggar nilai-nilai demokrasi serta ekonomi yang berlandasarkan pasar".

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dijadwalkan bertemu dengan timpalannya dari Siprus Yunani Nikos Christodoulides pada 21 Februari, kata Zakharova pada Kamis.

Kedua pejabat itu akan bertukar pandangan mengenai "sejumlah masalah regional dan internasional yang bersinggungan dengan kepentingan timbal-balik mereka, termasuk penyelesaian masalah Siprus dan situasi di Bagian Timur Laut Tengah", katanya.

Baca juga: Trump akan berpidato di Miami soal Venezuela
Baca juga: Rusia minta AS tidak perkeruh situasi Venezuela


Redaktur: Tia Mutiasari 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019