Tarif tol Solo-Ngawi ini bisa sampai ratusan ribu rupiah dan bagi rakyat kecil, ini berat
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Nyat Kadir menyatakan bahwa tarif jalan tol sebesar Rp1.000 per kilometer, yang diterapkan pada Jalan Tol Solo-Ngawi perlu dievaluasi lagi karena terlampau mahal.

"Tarif jalan tol ini mahal buat rakyat, perlu dievaluasi lagi. Tarif tol Solo-Ngawi ini bisa sampai ratusan ribu rupiah dan bagi rakyat kecil, ini berat," katanya dalam rilis yang diterima, Sabtu.

Menurut Nyat, dengan tarif semahal itu, maka terkesan ruas tol hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas saja.

Padahal, lanjut politisi Nasdem tersebut, keberadaan jalan tol tersebut adalah untuk kelancaran perjalanan semua kalangan.

Namun, ia meyakini harga tol yang mahal itu akan segera direspons pemerintah.

Jalan Tol Solo-Ngawi merupakan bagian Tol Trans-Jawa.

Tol yang melintang di Pulau Jawa itu terbagi dalam empat klaster.

Yakni, klaster I terdiri atas ruas Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan; klaster II adalah Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang; klaster III mencakup Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Mojokerto-Surabaya; dan klaster IV yaitu Porong-Gempol, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, dan Pasuruan-Probolinggo.

Berikut ini tarif Jalan Tol Trans-Jawa.
- Jakarta (Jakarta-Cikampek)-Semarang Rp334.500;
- Merak-Jakarta (JORR-Jakarta-Cikampek)-Semarang Rp397.500;
- Jakarta (Jakarta-Cikampek)-Surabaya (Kejapanan Utama) Rp660.500;
- Merak-Jakarta (JORR-Jakarta-Cikampek)-Surabaya Rp723.500;
- Jakarta (Jakarta-Cikampek)-Pasuruan (Grati) Rp712.500;
- Merak-Jakarta (JORR-Jakarta-Cikampek)-Pasuruan (Grati) Rp775.500.

Baca juga: MTI sarankan tarif tol trans Jawa diturunkan
Baca juga: Mulai 21 Januari tarif enam ruas tol Trans Jawa diberlakukan

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019