Medan (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Sumatera Utara, Wahyu Pratomo, menilai visi dan misi kedua calon presiden dalam pengembangan ekonomi dari sektor infrastruktur, pangan, energi dan lingkungan hidup sama bagus/penting.

Namun, katanya, di Medan, Minggu malam, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto belum bisa merinci jelas bagaimana visi mereka mendorong penurunan ketimpangan pembangunan yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya ketersediaan infrastruktur.

Malam ini tengah berlangsung debat kedua calon presiden di Hotel Sultan, Jakarta. Tema yang diangkat menyentuh aspek ekonomi, SDA, lingkungan hidup, dan hal lain terkait.

Kemudian juga tidak ada komitmen tegas bagaimana upaya atau strategi untuk menjaga lingkungan meski yang dijadikan topik soal sawit yang dewasa ini sedang kesulitan diserang isu negatif sawit.

"Sepertinya waktu 3 menit sangat terbatas bagi kedua calon presiden untuk menyampaikan visi nya di bidang ekonomi secara utuh," ujarnya.

Pratomo yang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara itu menyebutkan, kemandirian ekonomi memang harus menjadi fokus perhatian mengingat Indonesia memang saat ini masih sangat tergantung pada impor pangan.

Ditambah nilai tukar petani yang masih rendah akibat biaya produksi pertanian yang masih tinggi. Apalagi, kata dia, harga gas yang belum sama atau lebih mahal di luar Jawa.

Akibatnya, ujar dia, pelaku industri di luar Jawa masih kesulitan dan minat investasi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Harapannya, presiden terpilih nantinya bisa membuat harga gas sama seperti yang dibuat pada BBM. Kemudian membuat infrastruktur yang berimbang antara di Jawa dan Sumatera serta lebih menyentuh langsung ke masyarakat.

"Dan yang paling penting juga pemerintah harus mampu menjaga harga komoditas yang menguntungkan bagi petani," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019