Soal perizinan, hanya kapal 30 GT ke atas yang harus pakai izin dari KKP maupun provinsi. Saya yakin dengan cepatnya perizinan saat ini, nelayan bisa dapat ikan lebih banyak lagi
Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengoreksi calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang berencana membentuk BUMN perikanan dan kelautan sebagai upaya mengelola sumber daya maritim Indonesia.

"Soal BUMN perikanan, mungkin bapak (Prabowo) belum tahu bahwa kita telah memiliki Perindo dan Perinus yang membantu beli ikan dari rakyat," katanya kepada Prabowo dalam Debat Capres 2019 Putaran kedua di Jakarta, Minggu malam.

Jokowi menyebut pihaknya telah memberikan akses teknologi, kapal hingg amodal kepada para nelayan. Khusus untuk perizinan kapal, nelayan kecil dengan kapal di bawah 30 GT tidak perlu lagi mengajukan perizinan dari Kementerian kaleuatan dan perikana atau provinsi untuk bisa melaut dan menangkap ikan.

"Soal perizinan, hanya kapal 30 GT ke atas yang harus pakai izin dari KKP maupun provinsi. Saya yakin dengan cepatnya perizinan saat ini, nelayan bisa dapat ikan lebih banyak lagi," katanya.

Prabowo sendiri menyebut nelayan kecil kerap tidak memiliki akses pada teknologi, kapal, hingga modal. Nelayan juga disebutnya sangat dibatasi untuk melakukan pekerjaannya.

Oleh karena itu, jika terpilih Prabowo ingin agar negara bisa hadir dan mendukung nelayan serta memberdayakan nelayan miskin bis hidup layak.

Debat capres putaran kedua ini diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Minggu (17/2) malam, yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB.

Tema yang diangkat pada debat kedua tersebut adalah infrastruktur, energi dan pangan, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Baca juga: Pendapatan Perum Perindo tembus Rp1 triliun
Baca juga: Perum Perindo berharap jadi BUMN perikanan terbesar

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019