Jakarta (ANTARA News) - Pusat pelatihan olahraga beladiri Mixed Martial Arts (MMA) H-Brother membidik pembinaan atlet-atlet nasional sehingga mampu berkompetisi dalam kejuaraan olahraga internasional termasuk SEA Games.

"Kami memang punya tujuan untuk membina calon-calon atlet MMA profesional dan membantu prestasi cabang beladiri campuran ini agar berprestasi secara internasional," kata salah satu pendiri pusat pelatihan H-Brother Marlaut Farhan Hutapea dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.

Farhan mengatakan pusat pelatihan yang berlokasi di Tapos, Depok itu telah mengadopsi program-program pembinaan Thai Boxing dari Thailand dengan modifikasi menjadi pelatihan khas Indonesia.

"Kami memang tidak mengadopsi semua program dari Thailand dan akan memaksimalkan teknik-teknik bela diri yang sudah ada di Indonesia. Apa yang ada di Thailand tidak dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia," kata pelatih MMA yang telah mendapatkan gelar Kru Termuda dalam World Muaythai Association (WMA) itu.

Selain Farhan, H-Brother juga merupakan pusat pelatihan yang didirikan oleh dua pelatih lain yaitu Mustadi Anetta yang juga telah menekuni MMA sejak 1995 dan Aryo Bayu Nugroho yang fokus pada pelatihan kebugaran para atlet MMA.

"Selama ini atlet-atlet MMA selalu bertanding berdiri. Mereka harus bersaing dengan cara meningkatkan teknik grappling seperti pada cabang gulat atau jujitsu. Kami menerapkan pelatihan yang lengkap," kata Mustadi Anetta.

Cabang kickboxing sebagai bagian dari MMA akan dipertandingkan untuk pertama kali dalam SEA Games 2019 di Filipina pada November - Desember.

Cabang olahraga yang didukung empat negara ASEAN itu akan mempertandingkan enam nomor putra dan dua nomor putri.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019