Jakarta (ANTARA News) - Insidental prevelensi kanker atau keadaan jumlah presentasi dalam waktu tertentu terkait penyakit kanker disebut terdeteksi meningkat dalam dua tahun terakhir di Kota Manado. 

Ahli penyakit dalam, dr. Harlinda Haroen SpPD - KHOM Internist (Hermatologi-Onkologi Medik), dari RS Siloam Manado saat dihubungi di Jakarta, Minggu, mengatakan insidental prevelensi kanker meningkat dalam kurun dua tahun terakhir di kota Manado. 

"Awalnya yang diketahui prevelensi kanker adalah 1,4/1000 penduduk Manado. Saat ini meningkat di angka 1,7/1000 penduduk. Itu artinya, dari 1000 warga di kota Manado, terdapat 1 hingga dua warga yang mengidap penyakit kanker," katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya deteksi dini terhadap masyarakat agar semakin waspada dan peduli.

Meskipun insidental kanker mengalami peningkatan, Harlinda Haroen menambahkan kepedulian deteksi dini warga Manado turut mengalami peningkatan. "Ini bisa kami lihat dari jumlah pengunjung yang datang ke Siloam Manado guna deteksi dini. Rata-rata konsultasi deteksi dini mencapai tiga warga setiap pekannya. Dengan deteksi dini, kanker yang diketemukan pada stadium awal dapat disembuhkan tuntas," kata Harlinda Haroen. 

Sementara itu Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Eni Gustina menyambut baik pentingnya deteksi dini yang disampaikan berbagai pihak, termasuk dilingkup manajemen rumah sakit.

Dia mengatakan, peran dari berbagai pihak dalam meningkatkan kesadaran tentang penyakit kanker sangat dibutuhkan, termasuk peranan dari lintas kementerian, pemerintah daerah, hingga rumah sakit. “Kami menyambut baik aktivitas seperti ini karena sekaligus menggalakkan kesadaran masyarakat, agar masyarakat sadar terhadap kanker. Sekaligus membangun kebiasaan melakukan aktivitas fisik dan olahraga,” ucap Eni.

Berdasarkan penelitian dari American Cancer Society pada Januari 2019, diperkirakan pada tahun 2019 akan ada sebanyak 1.762.450 kejadian kanker baru.

Sebanyak 606.880 kematian yang disebabkan oleh kanker, angka kematian kini mulai menurun dari tahun 1991, 215,1 (per 100.000 populasi) hingga tahun 2016, 156 (1,5 persen per tahun).

Sementara itu, pada penanganan pengobatan kanker secara keseluruhan dalam jenis kanker payudara, serviks, kanker usus hingga kanker darah, RS Siloam Manado setiap harinya dikunjungi 10 hingga 12 pasien golongan usia menengah ke atas setiap harinya. "Jumlah tersebut belum termasuk pada pasien untuk usia menengah ke bawah," kata Harlinda.*


Baca juga: Yogyakarta, Sumatera Barat, Gorontalo teratas dalam prevalensi kanker

Baca juga: Sistem deteksi dini kanker akan diterapkan mulai dari Puskesmas


 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019