Jakarta, (ANTARA News) - Debat capres putaran kedua belum memperlihatkan kedua calon presiden memiliki strategi yang jitu dalam mengatasi impor pangan, kata Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) Rachmi Hertanti.

"Belum terlihat ada strategi yang detail dalam menjawab persoalan impor," kata Rachmi Hertanti kepada Antara di Jakarta, Senin.

Menurut dia, tidak ada strategi baru seperti calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai hanya memaparkan strategi swasembada secara umum, begitu pula dengan pemaparan dari calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Ia berpendapat bahwa persoalan impor pangan tidak dilihat dari sumber-sumber produksinya, tetapi hanya dilihat dari sisi hilir.

Dengan demikian, lanjutnya, belum ada dari para capres yang dapat memaparkan strategi tersistematis bagaimana membangun pertanian dan sektor pangan dari hulu ke hilir.

Sebelumnya, Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KPRP) Said Abdullah menilai kerawanan pangan sebenarnya bisa dituntaskan tanpa melakukan kebijakan impor.

"Menurut saya, bisa (tanpa impor) dengan syarat jika pola konsumsi pangan dikembangkan tidak hanya terfokus kepada komoditas tertentu," kata Said.

Sektor pangan merupakan salah satu tema yang akan dibahas dalam debat capres tahap kedua yang bakal diselenggarakan di Jakarta pada 17 Februari 2019.

Selain itu, ujar Said, syarat lainnya agar kerawanan pangan dapat dituntaskan tanpa impor adalah adanya peta jalan yang jelas dan terkoordinasi lintas kementerian dan lembaga.

"Ada kebijakan dan implementasi program yang kuat dalam mengamankan lahan pertanian," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kebijakan yang kuat mulai dari hulu hingga hilir yang mampu memberikan nilai tambah optimal bagi petani.

Hal tersebut, lanjut Said karena selama ini kebijakan dan program lebih banyak dilakukan di sisi hulu, seperti penyediaan benih dan mekanisasi alat pertanian.

"Sementara di sisi hilir semisal jaminan harga tidak ada. Dengan demikian insentif bagi petani untuk berproduksi lebih banyak nyaris tidak ada," katanya.

Baca juga: Pengamat nilai kedua capres tak punya strategi atasi impor pangan
Baca juga: Debat capres belum temukan kesepakatan soal impor pangan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019