Surabaya, 19/2 (ANTARA News) - Jamaah Ahlith Thoriqoh Syathoriyah An-Nahdliyyah Indonesia menyatakan dukungan dan berkomitmen memenangkan pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2019.

"Jajaran kiai telah menginstruksikan seluruh jamaah Syathoriyah untuk menyatukan kekuatan mendukung Prabowo di pilpres," ujar Ketua Umum Thoriqot Syathoriyah KH Soepiyan di sela deklarasi di Pondok Pesantren Majelis Ta`lim Kyai Tambak Deres, Jalan Bogorami 1 Surabaya, Selasa.

Menurut ia, dukungan jamaah Thoriqoh Syathoriyah An-Nahdliyyah seluruh Indonesia sudah tepat diberikan kepada Prabowo Subianto, karena akan mampu membawa bangsa Indonesia menuju kemakmuran.

"Hasil istikharah kami, Pak Prabowo adalah pemimpin yang akan membawa maslahat bagi Indonesia," ucapnya.

Thoriqoh Syathoriyah merupakan anggota Jam`iyyah Ahlith Thoriqoh Mu`tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) dan memiliki jutaan jamaah yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Turut hadir sejumlah ulama dan kiai, antara lain KH Raden Maulana Sayyid Ali Zaenal Abidin, KH Mahfud (Malang), KH Umar (Krian), Gus Fuji (Banyuwangi), KH Imam Mahdi (Kediri), KH Noer Warji (Grobogan), dan sejumlah kiai lainnya.

Sementara itu, calon Presiden Prabowo Subianto bersyukur bisa bersilaturahim dan berkunjung ke Pondok Pesantren Majelis Ta`lim Kyai Tambak Deres, bahkan mendapat dukungan dari ulama dan kiai.

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara kaya raya, sehingga sangat tidak pantas jika sekarang masih ada rakyatnya yang hidup miskin.

"Sekarang terlalu banyak uang orang Indonesia yang dibawa ke luar negeri, jumlahnya mencapai triliunan. Ini adalah salah satu penyebab rakyat kita miskin, sehingga harus ada tindakan tegas untuk mengubahnya," katanya.

Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin nomor urut 01 dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nomor urut 02.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019