Jakarta  (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendukung penuh upaya pembangunan kesehatan di Timor Leste dengan melaksanakan kerja sama termasuk penanganan pencegahan dan pengendalian penyakit di perbatasan.

"Kedua negara sedang melakukan upaya eradikasi beberapa penyakit dan memiliki kepentingan untuk mendapatkan dukungan kerja sama dari negara-negara yang memiliki perbatasan langsung,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Wakil Menteri Kesehatan Timor Leste Elia dos Reis Amaral, dalam pertemuan Joint Working Group on Health Cooperation Indonesia-Timor Leste di Dili 18 Februari lalu, mengapresiasi komitmen Kementerian Kesehatan RI dalam membantu meningkatkan kapasitas dan sistem kesehatan di Timor Leste. “Sebagai negara yang baru berkembang, Timor Leste sangat membutuhkan dukungan dan bantuan dari negara terdekatnya, yaitu Indonesia,” kata Elia.

Ketua Delegasi Timor Leste Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Timor Leste Odete da Silva Viegas mengharapkan agar implementasi nota kesepahaman Kerja Sama Bidang Kesehatan Indonesia dan Timor Leste yang ditandatangani kedua Menteri Kesehatan pada tanggal 24 Mei 2017 di Jenewa dapat terus ditingkatkan untuk mendukung pembangunan kesehatan kedua negara.

Pertemuan Pertama Joint Working Group on Health Cooperation Indonesia-Timor Leste telah menghasilkan dokumen penting berupa Plan of Action yang berisikan program-program kerja sama konkrit untuk mengimplementasikan MoU Kerja Sama Bidang Kesehatan RI-Timor Leste.

Kedua negara sepakat untuk melaksanakan program kerja sama penanganan pencegahan dan pengendalian penyakit di perbatasan; peningkatan pengembangan sumber daya manusia kesehatan Timor Leste melalui 13 kegiatan pelatihan, dua kunjungan studi banding dan satu kegiatan magang.

Selain itu juga konsultasi daring penanganan penyakit tidak menular; mobilisasi Emergency Medical Team; studi banding sistem surveilan produk kesehatan di bawah standar dan palsu; serta kerja sama sistem pelayanan rujukan tersier rumah sakit yang akan dilaksanakan pada tahun 2019-2020. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Timor Leste Sahat Sitorus menyambut baik kesepakatan Plan of Action dengan berbagai program kegiatan kerja sama yang konkret dan diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disepakati.

Sahat menegaskan bahwa upaya Kementerian Kesehatan RI ini akan menjadi investasi penting dalam memperkuat dan meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia-Timor Leste di masa yang akan datang. Penyelenggaraan Pertemuan Pertama Joint Working Group on Health Cooperation Indonesia-Timor Leste merupakan inisiatif Indonesia untuk mempercepat implementasi konkret MoU Kerja Sama Bidang Kesehatan RI-Timor Leste. Selanjutnya kedua negara sepakat untuk melanjutkan pertemuan kedua pada tahun 2020 di Indonesia.

Selain pertemuan di atas, Kementerian Kesehatan RI juga mendorong penyelenggaraan Pertemuan Kedua Cross Border Initiative Collaboration Meeting (CBM) Indonesia-Timor Leste pada tanggal 19-20 Februari 2019 di Dili, Timor Leste, untuk membahas upaya kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular di sepanjang wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.  

Baca juga: Indonesia membantu Timor Leste menjadi anggota ASEAN
Baca juga: Kemenkes jadi penyelenggara Katalog Elektronik Sektoral
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019