"Aku dari dulu memang suka belajar, aku enggak mau ketinggalan belajar. Aku suka belajar, pengin tumbuh, pengin buka wawasan dan berpikir kritis," kata Maudy dalam peluncuran kampanye Listerine "Ubah dengan Suara" di Jakarta, Rabu.
Saat karirnya sedang bersinar, Maudy memutuskan untuk melanjutkan S1 di Oxford University, Inggris dan mengambil jurusan Filosofi, Politik, dan Ekonomi (P.P.E).
Menurut Maudy, saat itu banyak yang menyayangkan keputusannya. Namun bintang "Perahu Kertas" tersebut tidak goyah dan tetap memilih untuk lanjut kuliah.
"Saat itu memang ada pertanyaan, ngapain kuliah enggak sayang karirnya ditinggalin. Ya memangnya kalau jadi musisi enggak perlu sekolah. Aku dari dulu punya keyakinan kalau sekolah itu penting," ujarnya.
Bagi gadis kelahiran 19 Desember 1994 itu, pendidikan memengaruhi karakter seseorang. Sebab di sekolah, tak hanya ilmu pelajaran saja yang didapatkan namun interaksi sosial dan mengenal cara berpikir seseorang juga akan membentuk kepribadian.
"Pendidikan itu amat bisa mengubah seseorang. Dalam pengalaman aku pindah-pindah sekolah atau mendapat guru yang berbeda-beda membuat pola pikir kita juga jadi beda," ujar Maudy.
Wawasan pun menjadi lebih luas dengan pendidikan.
"Sangat berpengaruh sih, aku selama ini merasa inti dari pendidikan adalah tentang pola pikir. Aku jadi mengalami pendewasaan cara berpikir," lanjut pelantun "Aku Sedang Mencintaimu" itu.
Akhir tahun ini, Maudy juga berencana untuk melanjutkan S2 di Amerika. Namun, dia belum mau menjelaskan detilnya.
Baca juga: Tanpa televisi, Maudy Ayunda nikmati masa kecil bersama buku
Baca juga: Maudy Ayunda buat program peduli pendidikan
Baca juga: Rencana Maudy Ayunda untuk lima tahun mendatang
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
