Chicago (ANTARA News) -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena optimisme pada perundingan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China membuka kemungkinan meningkatnya permintaan emas dari China.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, naik 3,10 dolar AS atau 0,23 persen, menjadi menetap di 1.347,90 dolar AS per ounce.

Pasar-pasar keuangan sedang menunggu perkembangan perdagangan terbaru, karena China dan Amerika Serikat menggelar putaran baru konsultasi ekonomi dan perdagangan di Washington minggu ini.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa (19/2) bahwa perundingan perdagangan dengan China berjalan baik dan menyatakan dia terbuka untuk mendorong tenggat waktu guna menyelesaikan negosiasi, dengan mengatakan 1 Maret bukan tanggal "magis".

Tarif atas impor dari China senilai 200 miliar dolar AS dijadwalkan naik menjadi 25 persen dari 10 persen pada 1 Maret, jika dua ekonomi terbesar dunia itu tidak menyelesaikan perselisihan perdagangan mereka, tetapi Trump telah menyatakan beberapa kali bahwa ia akan terbuka untuk menunda tenggat waktu.

Logam mulia juga didorong oleh greenback yang melemah. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,21 persen menjadi 96,32 pada pukul 18.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 21,00 sen AS atau 1,32 persen, menjadi menetap di 16,177 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 13,20 dolar AS atau 1,61 persen, menjadi ditutup pada 834,20 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Rupiah ditutup menguat terpicu sikap Bank Sentral AS

Baca juga: Bursa Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 0,49 persen

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019