Jakarta (ANTARA News) - Tim Kesebelasan PBNU akan membalas kekalahan dari tim kesebelasan Muhammadiyah 0-4 dalam pertandingan ukhuwah yang berlangsung pada 12 September silam di di Lapangan Sepakbola PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) Jakarta. "Kemarin, NU sudah memberitahu saya untuk `membalas dendam` setelah Lebaram," kata Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di sela-sela acara buka puasa bersama di kediaman Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa. Menurut dia, dalam pertandingan yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut seharusnya berakhir seri namun karena kesalahan teknis maka pertandingan dimenangkan oleh tim kesebelasan Muhammadiyah. "Kapten kesebelasan kami lupa memberitahu kepada stiker yang baru masuk yakni Adhyaksa Dault untuk mencetak dua gol, tetapi yang terjadi malah sebaliknya sehingga tim PBNU harus menelan kekelahan," kata Din. Pada kesempatan buka puasa itu, Din juga mengucapkan terima kasih kepada Wapres Jusuf Kalla yang telah berkenan untuk menjadi wasit dalam pertandingan persahabatan antara tim PBNU dengan tim Muhammadiyah. Sebelumnya, kesebelasan Muhammadiyah memenangi pertandingan sepakbola ukhuwah atas tim Nahdlatul Ulama (NU) dengan skor 4-2. Dalam pertandingan yang diselenggarakan menyambut bulan suci Ramadhan di Lapangan Sepakbola PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) Jakarta Rabu, sempat dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada menit-menit awal pertandingan berdurasi 30 menit tersebut. Gol pertama tim Muhammadiyah diciptakan pada menit kedua oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Namun beberapa detik kemudian Menkominfo Muhammad Nuh--yang memperkuat kesebelasan NU--berhasil membalas gol tersebut hingga kedudukan imbang satu-satu. Namun pada menit kelima tim Muhammadiyah melalui tendangan kapten kesebelasan yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, menyarangkan bola ke gawang NU hingga tim berkostum merah-merah itu unggul. Menjelang detik-detik akhir babak pertama, NU berhasil menyamakan kembali kedudukan 2 - 2, setelah salah sorang pemainnya Gus Arfi berhasil menembus pertahanan tim Muhammadiyah. Pada lima menit pertama babak kedua, kesebelasan Muhammadiyah berhasil menguasai jalannya pertandingan setelah hampir separuh pemainnya digantikan pemain muda seperti Din Syamsudin dan Hidayat Nur Wahid yang digantikan dua artis ibukota Primus Yustisio dan Hengky Tornando. Dalam babak kedua dua gol berhasil ditambah kesebelasan Muhammadiyah atas tim NU dimana gol terakhir dicetak Menpora Adhyaksa Dault yang masuk mengganti Menperin Fahmi Idris. Sementara itu Wapres Jusuf Kalla setelah digantikan wasit sesungguhnya berkostum kuning hitam, secara berseloroh mengatakan pertandingan itu dimenangkan oleh "kuning" karena warna itu sesuai dengan salah warna partai mayoritas nasional. Wapres mengatakan, pertandingan itu awal positif dalam menyambut Ramadhan. "Jika skor bisa diatur, apalagi Idul Fitri," katanya, menyindir kedua ormas keagamaan itu yang sering kali berbeda dalam penentuan Hari Raya Idul Fitri. Pada pertandingan itu, NU diperkuat pula oleh Rhoma Irama, Nur Iskandar, Andi Jamari, Rozi Munir, Muhammad Nuh, Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal Lukman Edi, dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Sedangkan dari Muhammadiyah diperkuat Menperin Fahmi Idris , Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua Umum Din Syamsuddin, Sekjen PAN Zulkifli Hassan dan Menpora Adhyaksa Dault.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007