Jakarta  (ANTARA News) - Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto menyebutkan, perlunya keberadaan Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu (PPST) di tiap-tiap kompleks militer yang dikelola secara mandiri. 

"Sampah rumah tangga yang dihasilkan dalam lingkungan militer per harinya cukup tinggi sehingga perlu adanya kesadaran untuk mengelola sampah secara mandiri," kata Nanny saat menghadiri Gerakan Peduli Sampah Nasional di Komplek Trikora Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis.

Dharma Pertiwi merupakan organisasi pimpinan bagi organisasi istri TNI, yang keanggotaannya terdiri dari organisasi Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri; hingga Ardhya Garini.

 Istri Panglima TNI ini mengimbau, setiap sampah di wilayah markas TNI agar dipisahkan antara jenis organik dan non-organik. 

Ia pun mengajak agar anggota Dharma Pertiwi ikut mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi penggunaan plastik dan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan.

"Adanya pengelolaan sampah secara mandiri di lingkungan militer, berarti TNI sudah membantu pemerintah untuk ikut andil dalam mengurangi pencemaran akibat sampah," tambahnya. 

  Di tempat yang sama, Kasie Pasintel Mayor TNI AU, Heru menyampaikan, setiap harinya pusat pengelolaan sampah terpadu Halim Perdanakusuma menerima sampah sebanyak 10 ton per hari. 

"Sampah tersebut didapatkan dari lima kompleks perumahan dan bangunan militer. Sampah-sampah itu selanjutnya dipisahkan menurut jenisnya dan dikelola kembali untuk dijadikan pupuk organik," jelas Heru.

Heru menambahkan, Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu (PPST) Halim Perdanakusuma merupakan PPST mandiri, di mana pengelolaannya dikelola sendiri tanpa melibatkan anggaran dari pemerintah daerah. 

"Dengan adanya PPST mandiri ini, TNI AU secara tidak langsung telah membantu pemerintah daerah sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar," ucapnya.

Baca juga: Dharma Pertiwi TNI-Bekraf gelar konser Orkestra
Baca juga: "Miss Pure International" promosikan Bali perangi sampah plastik

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019