Palembang  (ANTARA News) - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan, pemerintah menginginkan ketua baru Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hanya fokus mengurusi organisasi atau tidak "nyambi" dengan jabatan lainnya.

Gatot yang diwawancarai seusai acara "Dialog Nasional Mengelola Event Olahraga" di Kampus Universitas Sriwijaya, Palembang, Kamis, mengatakan, pemerintah sangat mengharapkan apa yang terjadi pada periode sebelumnya tidak terjadi lagi di kepengurusan PSSI mendatang, yangmana Edy Ramayadi menjadi ketua PSSI sekaligus Gubernur Sumatera Utara.

"Ini sangat merepotkan sekali, beliau (Edy) di Medan dan kantor PSSI di Jakarta," kata Gatot.

Selain itu, pemerintah juga mengharapkan ketua PSSI terpilih nantinya memiliki integritas dan tidak memiliki kepentingan lain selain hanya ingin memajukan persepakbolaan Indonesia.

Perkara ketua PSSI nanti berlatar belakang politisi, menurut Gatot hal tersebut tidak menjadi masalah asalkan yang bersangkutan memiliki waktu untuk mengurus jalannya organisasi.

Selain itu, Kemenpora juga mengingatkan agar calon ketua dipastikan tidak melanggar statuta FIFA, seperti diwajibkan telah menjadi pengurus PSSI sekurang-kurangnya selama lima tahun

"Kami mengharapkan Kongres Luar Biasa nantinya berjalan sukses dan lancar," kata dia.

PSSI menyatakan akan menggelar KLB dalam waktu dekat menyusul status tersangka dari Plt Ketua PSSI Joko Driyono.

Baca juga: Exco PSSI putuskan gelar kongres luar biasa

Keputusan PSSI ini direspon positif pemerintah karena menginginkan adanya perbaikan dalam tubuh organisasi itu setelah sejumlah orang ditetapkan tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola.

Gatot memastikan bahwa pemerintah tidak mengintervensi atas tindakan tegas yang diambil oleh satgas bentukan Kapolri itu.

Baca juga: PSIS siap ikuti keputusan PSSI soal KLB
Baca juga: Anggota Exco: KLB tak boleh ganggu program PSSI
Baca juga: Asprov DKI: KLB PSSI harus ganti beberapa petinggi

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019