Turunnya suku bunga ini indikasi fokus perbankan yang cenderung memperbesar kredit konsumsi
Jakarta (ANTARA News) - Analis pasar uang memperkirakan nilai tukar (kurs) rupia akhir pekan melemah seiring ditahannya suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) oleh Bank Indonesia.

"BI telah menaikkan kebijakan suku bunganya sejak Mei 2018 lalu mencapai 175 bps dari 4,25 persen menjadi 6 persen. Kendati demikian kenaikan tersebut belum direspons oleh perbankan dengan menaikkan suku bunga kreditnya secara signifikan," kata Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat.

Untuk suku bunga kredit modal kerja, lanjut Lana, naik tipis 0,08 persen sejak Mei hingga Desember 2018, bahkan untuk suku bunga kredit konsumsi turun 0,67 persen, dan suku bunga investasi turun 0,19 persen.

"Turunnya suku bunga ini indikasi fokus perbankan yang cenderung memperbesar kredit konsumsi," katanya. 

Dengan kondisi tersebut, kemungkinan BI bisa mempertahankan suku bunganya di 6 persen hingga akhir 2019. 

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (21/2) lalu kememutuskan suku bunga acuan 7DRR tetap di level 6 persen. Begitupun untuk suku bunga Deposit Facility tetap 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility tetap 6,75 persen. 
 
BI menyatakan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan upaya penguatan stabilitas eksternal khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik. 

Lana memperkirakan pada hari ini rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.080 per dolar AS hingga Rp.14.100 per dolar AS.

Hingga pukul 10.17 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah 6 poin menjadi Rp14.077 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.071 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.079 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.057 per dolar AS.

Baca juga: Analis: Akhir pekan IHSG diprediksi menguat, sentimen eksternal "bersahabat"

Baca juga: Dolar AS menguat, pulih dari kerugian akibat data ekonomi AS

Baca juga: Harga emas turun tajam pasca-rilis risalah Bank Sentral AS

Baca juga: Harga minyak jatuh, stok AS meningkat

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019