Phnom Penh (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Indonesia U-22, Indra Sjafri, mengaku bahwa pergantian dua bek tengah yang dilakukan untuk menghadapi Kamboja pada laga pamungkas penyisihan Grup B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Jumat malam, dilakukan lewat diskusi panjang.

Indra akhirnya memutuskan untuk menurunkan duet Nurhidayat Haji Haris bersama Bagas Adi Nugroho di laga tersebut setelah dalam dua pertandingan sebelumnya selalu memasangkan kapten Andy Setyo Nugroho dan Rachmat Irianto.

Keputusan itu terbukti cukup efektif, lantaran setelah selalu kebobolan di dua laga sebelumnya, kali ini gawang Garuda Muda yang kembali dikawal Awan Setho Nugroho tetap bersih hingga laga usai dengan kemenangan 2-0 atas Kamboja, yang memastikan langkah Indonesia ke babak semifinal.

"Saya yakin dengan kemampuan setiap pemain yang saya bawa. Tapi keputusan soal pergantian dua bek tengah ini diambil lewat diskusi panjang, sebab kalau bukan sekarang kapan lagi," kata Indra dalam jumpa pers purnalaga.

Di sisi lain, ia menilai publik akan meyakini bahwa strateginya itu bagus, karena Indonesia menang.

"Dan pergantian ini menjadi bagus karena menang, kalau kalah ya saya di-bully," ujar mantan pelatih Timnas U-19 itu.

Baca juga: Bungkam tuan rumah 2-0, Indonesia melenggang ke semifinal

Sementara lini belakang yang mengalami pergantian frontal dengan dua bek tengah yang digantikan langsung, lini depan Indonesia juga pasti akan mendapat sorotan lantaran Marinus Wanewar memborong dua gol kemenangan Garuda Muda atas Kamboja.

Dua gol Marinus tersebut praktis membuat Indonesia mengakhiri fase penyisihan sebagai peringkat kedua Grup B dengan koleksi lima poin, di bawah Kamboja (6), dan di atas Malaysia (4) yang meraih kemenangan sia-sia 1-0 melawan Myanmar (1).

Indonesia bakal menghadapi juara Grup A, Vietnam, pada babak semifinal pada Minggu (24/2), sedangkan Kamboja meladeni Thailand.

Baca juga: Gol Marinus bawa Indonesia sementara ungguli Kamboja
 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019