Saya ingin masyarakat Mandalika tidak hanya menonton tapi ikut merasakan hasilnya
Lombok Tengah (ANTARA News) -  Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjalankan usahanya di Bazaar Mandalika, Lombok, NTB, didorong untuk memanfaatkan KUR Pariwisata agar semakin bisa meningkatkan kelas usahanya.

Asdep Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Henky Manurung di Lombok, NTB, Sabtu, mengatakan sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), Mandalika terus dipersiapkan menjadi kawasan pariwisata unggulan kelas dunia di Lombok. 

"Salah satu usaha untuk mempersiapkan Mandalika dengan melakukan pemberdayaan UMKM termasuk dukungan modal," katanya,

Untuk itu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengadakan "Sosialisasi dan Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah" yang diikuti sekitar 110 pelaku UMKM di kawasan tersebut.

"Sebagai salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), sektor pariwisata dan ekonomi di Mandalika akan berkembang. Saya ingin masyarakat Mandalika tidak hanya menonton tapi ikut merasakan hasilnya," ujarnya.

Kemenpar berkomitmen untuk memfasilitasi para pelaku usaha UMKM untuk mendapatkan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus pariwisata, yang disalurkan melalui bank-bank BUMN. 

Pimpinan Cabang BNI KCU Mataram, Muhammad Musafak mengatakan KUR Pariwisata diberikan untuk kegiatan usaha produktif yang mendukung 10 DPP dan 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). 

"Untuk usaha mikro dan kecil, suku bunga KUR pada 2019 sebesar tujuh persen per tahun. Grace period atau masa tenggang diperbolehkan tergantung kesepakatan debitur dengan masing-masing penyalur KUR," ujar Muhammad Musafak. 

Pada 2018, penyaluran KUR Pariwisata melalui BNI sebanyak 56 debitur, sebesar Rp14,6 miliar.

Kepala Divisi Operasional dan Komersial The Mandalika (ITDC), Putu Trisna Wijaya, menjelaskan sebagai wujud nyata pemberdayaan para pelaku UMKM di kawasan tersebut, KEK Mandalika memiliki Bazaar Mandalika sebagai bagian dari dukungan tersebut.

"Bazaar Mandalika dibangun sebagai sociocommercial marketplace' yang dengan konsep 5C (commerce, culture, creativity, culinary, dan community hub) untuk menampung UMKM yang layak dan berkualitas. Bazaar Mandalika diharapkan mampu berkembang layaknya Chatuchak di Thailand, Little India di Singapura, Harajuku di Tokyo, dan Grand Bazaar di Turki," ujar Putu. 

Saat ini  Bazaar Mandalika memiliki kapasitas sebanyak 303 kios UMKM yang saat ini telah terisi dengan rincian 100 kios di zona kreatif,  148 kios di zona budaya, dan 14 di zona kuliner.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah H. Lalu Mohammad Putria, mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap Mandalika. "Lombok memiliki alam dan budaya yang bagus. Saya harap dengan bantuan pemerintah, Lombok mampu menjadi destinasi wisata nomor satu Indonesia," katanya.

Baca juga: Paviliun Indonesia raih penghargaan di Praha

Baca juga: Pengusaha Yunani tertarik tanam modal di Indonesia

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019