Dampak positif dari kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia adalah pereolehan devisa nonmigas, selain menghidupkan perekonomian masyarakat setempat
Jakarta (ANTARA News) - Langkah Kementerian Pariwisata untuk terus mempromosikan kekayaan dan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia dinilai sudah tepat, karena tren kunjungan wisatawan masa mendatang adalah menyaksikan keunikan budaya.

"Apa yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata untuk terus memperkenalkan kekayaan budaya sebagai tujuan wisata ternyata banyak diminati wisatawan mancanegara dan lokal," kata budayawan dan dalang Gaura Mancacaritadipura saat bincang-bincang seputar pengalaman berwisata "Kenali Nusantara" di Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, dari jumlah wisatawan mancanegara dan Nusantara, sebanyak 60 persen menyaksikan kekayaan kebudayaan, 30 persen menyaksikan keindahan alam, dan 10 persen merupakan wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE).

Gaura yang seorang warga keturunan Australia dan fasih menggunakan Bahasa Indonesia itu, mengatakan, keunikan dan ciri khas budaya yang jumlahnya ribuan di Indonesia ternyata memiliki keindahan tersendiri yang membuat banyak wisatawan berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia.

Dia mencontohkan, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Prasejarah Sangiran, dan lanskap budaya Bali adalah beberapa warisan budaya asli Indonesia yang hingga kini masih menjadi sasaran kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal.

"Dampak positif dari kekayaan budaya yang dimiliki adalah pereolehan devisa nonmigas negara, selain menghidupkan perekonomian masyarakat setempat," katanya.

Saat ini, setidaknya ada sembilan warisan budaya tak benda Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB).

Kesembilan itu adalah wayang, keris, batik, Diklat Warisan Budaya Batik dalam Kerja Sama dengan Museum Batik Pekalongan, Angklung, tari Saman, Noken (Tas khas Papua), 3 Genre Tari Tradisi Bali, serta Kerajinan Kapal Pinisi.

Gaura juga mengatakan, ketersediaan infrastruktur yang terus ditingkatkan seperti jalur penerbangan dan kereta api sehingga memudahkan wisatawan menggunakan transportasi, juga ikut mendorong minat wisatawan untuk mengunjungi ke sejumlah objek wisata.

Dia juga menyoroti keberhasilan Kementerian Pariwisata yang menganekaragamkan destinasi wisata, dari yang sebelumnya hanya fokus ke Bali, Yogyakarta, dan Jakarta saja, tapi sekarang mengembangkan 10 objek wisata yang dikembangkan dan dipromosikan.

Adapun ke-10 objek wisata yang dipromosikan itu adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Pulau Morotai, dan Taman Nasional Wakatobi.

Baca juga: Indonesia ditargetkan peringkat pertama Destinasi Wisata Halal Dunia 2019
Baca juga: Wapres pimpin rakor pariwisata tentang pengembangan empat destinasi

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019