Kita optimalkan untuk operasional anak-anak sekolah di utara sampai ke Dotir dan selatan hingga ke Tandia
Wasior, Papua Barat (ANTARA News) - Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, awal tahun 2019 ini mendapat tambahan dua unit bus sekolah dari pemerintah pusat.

Sejak sebulan terakhir, dua unit bus tersebut telah difungsikan sebagai angkutan khusus bagi para pelajar di daerah tersebut.

Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Teluk Wondama, Andi Yap di Wasior, Sabtu, menyebutkan, kedua bus tersebut sudah dibagi trayeknya yakni melayani angkutan pelajar ke wilayah selatan dan utara Wasior.

Dinas Perhubungan berharap hadirnya dua bus sekolah itu bisa mengatasi kesulitan transportasi yang selama ini dikeluhkan siswa juga para orang tua.

"Kita optimalkan untuk operasional anak-anak sekolah di utara sampai ke Dotir dan selatan hingga ke Tandia," kata Andi.

Bus untuk angkutan pelajar menjadi salah satu persoalan yang diangkat masyarakat dari sembilan kampung di Distrik Wasior dalam forum musrenbang belum lama ini.

Kepala Distrik Wasior, Antonius Alex Marani juga ikut mempertanyakan pengelolaan bus milik pemda yang dinilai tidak jelas selama ini.

Pemkab Teluk Wondama memiliki sedikitnya empat unit bus. Dua diantaranya merupakan bus sekolah. Namun karena minim perawatan, bus-bus itu kini sudah tidak beroperasi secara maksimal, termasuk dua unit bus sekolah dimaksud.

"Bus-bus ini tidak diatur. Tidak ada yang 'lari' ke utara, tidak antar anak sekolah. Bus sekolah tapi tidak dipakai untuk anak sekolah. Dalam pertemuan selalu bilang nanti diatur, nanti diatur tapi besoknya lupa. Saya melihat OPD terkait tidak merespon dengan baik," kata Alex.

Andi Yap mengakui pengaturan operasional bus milik pemda yang dikelola Dishub selama ini belum ditata dengan baik. Pihaknya berjanji akan melakukan penataan kembali termasuk memperbaiki bus-bus yang sudah tidak layak operasi.

"Kita sudah ada pool bus, dan akan difungsikan untuk perawatan. Untuk angkutan umum kita akan tata dengan baik setelah terminal di Iriati (pasar Iriati) selesai," kata mantan Sekretaris KPU Teluk Wondama itu.

Baca juga: Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat kekurangan guru

Baca juga: SDN Sanduay Wondama tidak memiliki ruang guru

Baca juga: Tiga marga di Teluk Wondama Papua Barat punah

Pewarta: Toyiban
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019