Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Indonesia di Seoul mengelar acara Malam Apresiasi dan Networking dengan mengundang sekitar 40 pelaku utama penggerak wisata Korea Selatan, mulai dari ketua, direktur, dan anggota Asosiasi Agen Wisata Korea Selatan KATA).

Hadir pula BUMN Indonesia di Korea Selatan serta media massa setempat, yang memperkenalkan destinasi wisata baru yang diadakan di Wisma Duta Besar, akhir pekan lalu.

Pensosbud Kedutaan Indonesia di Seoul, Purno Widodo, Selasa, mengatakan, kesempatan networking itu juga dimanfaatkan mereka dan Garuda Indonesia Seoul mempromosikan kembali Bali dan Lombok, dimana jumlah turis dari negara itu sempat turun.

Tahun lalu kunjungan turis Korea Selatan ke Indonesia hanya tercatat 358.349 orang, atau turun hingga 10 persen dari tahun sebelumnya, sebagai dampak berbagai bencana alam yang terjadi, khususnya di Lombok dan Bali.

Cara baru meyakinkan kembali rombongan wisman Korea, salah satu yang menjadi agenda pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Indonesia di Seoul dengan pendekatan intensif kepada Asosiasi Agen Wisata Korea Selatan atau KATA.

Setelah serangkaian pintu-ke-pintu dengan KATA, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, dalam pertemuan itu, menyampaikan penghargaan pemerintah Indonesia atas bantuan kemanusiaan anggota KATA bagi korban bencana alam di Sulawesi Tengah (Kota Palu dan sekitarnya) pada Desember 2018, senilai 89,234,000 Won (setara 79.400 dolar AS) melalui Palang Merah Indonesia.

"Anda telah menunjukkan sebagai teman sejati Indonesia, kami sangat berterima kasih atas upaya anda selama ini untuk Indonesia," kata Hadi.

Sementara itu, Presiden KATA menyampaikan "Saya menyadari potensi pariwisata Indonesia sangatlah besar. Namun jumlah kunjungan selama ini masih belum optimal dan tidak berbanding lurus dengan potensi yang ada. Untuk itu mari kita berupaya bersama-sama untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada."

Ketua KATA, Henry C OH Jr, mengharapkan frekuensi penerbangan dan kota-kota tujuan wisata di kedua negara dapat ditingkatkan.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata mencatat turis Korea Selatan yang bepergian ke Indonesia pada  2017 mencapai 378.769 atau meningkat 10 persen lebih dari tahun sebelumnya yang hanya 343.887 wisatawan.

Salah satu faktor yang diperkirakan menjadi pendorong meningkatnya jumlah wisatawan Korea Selatan ke Indonesia adalah kepopuleran acara Youn`s Kitchen yang ditayangkan stasiun televisi TvN yang tayang pada Maret-Mei 2017. Sambutan positif dari masyarakat Korea mendorong Korean Air membuka penerbangan sewa Incheon-Lombok selama lima gelombang.

Selain Youn`s Kitchen, beberapa acara televisi yang mengambil lokasi syuting di Indonesia pada 2017, di antaranya Law of the Jungle edisi Sumatera dan Pulau Komodo (SBS), Battle Trip di Bali (KBS), dan Running Man di Yogyakarta (SBS).

Tahun 2018 kembali beberapa reality show Korea mengambil lokasi syuting di Indonesia, di antaranya Salty Tour di Bandung (TV N), My Little Old Boy di Bali (SBS).

Penayangan reality show yang berlokasi di Indonesia merupakan cara promosi pariwisata yang cukup efektif untuk menggaet turis Korea Selatan bertandang ke Indonesia.

Melalui acara televisi masyarakat negeri Kimchi dipameri keindahan dan keunikan Indonesia yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Pesona Indonesia diharapkan mampu menyedot minat wisata warga Korsel ke Nusantara. 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019