Sleman (ANTARA News) - Fasilitas aplikasi layanan pengaduan masyarakat berbasis Android yang disediakan Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta "Lapor Sleman" masih banyak dikeluhkan masyarakat karena aksesnya rumit, lamban dan belum optimal menjawab keluhan masyarakat.

"Kalau mau melaporkan sesuatu melalui `Lapor Sleman` prosesnya terlalu rumit, kurang simpel. Terlalu banyak langkah yang harus dilakukan dalam aplikasi tersebut," kata warga Sleman penggunaan aplikasi "Lapor Sleman" Agus Toro, warga Condongcatur di Sleman, Selasa.

Menurut dia, setelah mengunduh aplikasi melalui  Play Store ternyata langkah-langkahnya terlalu panjang untuk bisa masuk ke menu laporan.

"Beberapa kali masuk menu laporan selalu gagal, apakah itu soal data diri, akun email atau masalah lainnya. Sehingga belum sampai masuk ke laporan sudah terlalu rumit," katanya.

Sedangkan pengguna aplikasi "Lapor Sleman" lainnya Burhan Ahmad mengatakan dirinya sengaja menghapus aplikasi tersebut dari layar telepon genggamnya selain karena jalannya lamban juga karena aplikasi tersebut terlalu berat.

"Saya sengaja menghapus aplikasinya karena lamban, memang hanya 15 MB, tapi ketika dijalankan berat," katanya.

Menurut dia, layanan masyarakat Sleman tersebut lebih lamban lagi pada akhir pekan.

"Pada akhir pekan bahkan hampir tidak ada respons. Kadang mau `posting` laporan juga susah pas submit-nya," katanya.

Ia mengatakan, kendala lainnya yakni ketika akan melaporkan sesuatu yang sensitif. Di aplikasi ada pilihan untuk tidak menampilkan identitas atau identitasnya dimunculkan.

"Ketika pilih tidak dimunculkan malah tidak ter-posting," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sleman Eka Suryo Prihantoro mengakui masih banyak yang harus dibenahi pada aplikasi "Lapor Sleman".

"Memang banyak problem yang dialami masyarakat saat mengakses aplikasi. Namun ketika aplikasi tidak bisa, masyarakat bisa mengadukan ke website atau media sosial seperti IG, Facebook atau Twitter Pemkab Sleman," katanya.

Ia mengatakan, keluhan masyarakat terkait aplikasi yang terlalu berat itu karena masalah server. Selain itu, dalam Lapor Sleman juga ada kanal lain.

"Hal tu yang bikin berat dan sistemnya kadang terkendala," katanya.

Eka mengatakan, untuk pengelolaannya masih dilakukan oleh pihak ketiga. Artinya bukan Diskominfo Sleman yang membuat sistemnya.

"Sehingga kalau ada pengembangan atau penambahan modul dari OPD lain harus disinkronkan dulu dengan pihak ketiga," katanya.


Baca juga: Pemkot Tangerang siapkan layanan kesehatan berbasis online
Baca juga: Facebook akan buat layanan kencan online

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019