...Sentra Pengolahan Beras Terpadu modern dan ramah lingkungan telah meningkatkan nilai tambah usaha petani...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan bahwa program kewirausahaan pertanian dari Bank Mandiri telah membantu meningkatkan pendapatan petani.

"Kehadiran Sentra Pengolahan Beras Terpadu modern dan ramah lingkungan telah meningkatkan nilai tambah usaha petani Pamarican," tutur Menteri Rini di Ciamis, Jawa Barat dalam keterangan resminya pada Rabu.

Menteri BUMN tersebut menjelaskan bahwa Gabah didapatkan dari petani sekitar kemudian diolah menjadi beras kemasan dengan merk “Si Geulis” dan dijual untuk kebutuhan lokal dan kota sekitar baik offline maupun online. Hal ini tentunya sangat membantu petani.

“Program-program seperti ini saya terus dukung, bagaimana BUMN tidak hanya mencetak keuntungan tetapi juga terus mendukung perbaikan kesejahteraan petani," tutur Menteri Rini.

Sejak bulan Februari 2018, Bank Mandiri  menjalankan program mewirausahakan petani dan membentuk badan usaha dengan nama PT Mitra Desa Pamarican (PT MDP) yang 51% sahamnya dimiiki oleh PT Mitra Bumdes Nasional (PT MBN) dan 49% dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bersama dan BUMDes Bersama.

Bank Mandiri juga telah memberikan CSR ke Gapoktan Bersama berupa kompleks Integrated Rice Centre (IRC) atau sering disebut juga sebagai Sentra Pengolahan Gabah Terpadu (SPBT) yang terdiri dari gedung pabrik lengkap dengan mesin IRC modern, gudang (kapasitas 300 ton), kantor, dan toko yang didirikan di atas 6.160 meter persegi tanah kas desa dengan sewa selama 20 tahun. 

Kompleks IRC tersebut telah beroperasi sejak Oktober 2018 dan dikelola secara profesional oleh Gapoktan Bersama dann PT MDP. Pembangunan CSR Bank Mandiri di lahan desa Neglasari ini menggunakan metode Bangun Guna Serah, artinya obyek CSR yang semula dimiliki Gapoktan tersebut setelah 20 tahun akan diserahkan kepada Desa Neglasari.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019