Jakarta (ANTARA) -
Pelatih Mauricio Pochettino mengaku tidak panik meski tim asuhannya Tottenham Hotspurs menderita kekalahan kedua setelah ditaklukkan tuan rumah Chelsea 0-2 dalam lanjutan kompetisi Liga Inggris di Stamford Bridge, Kamis dinihari WIB.
Baca juga: Pochettino: Tottenham salahkan diri sendiri

Kekalahan itu tidak hanya menghapus harapan ke tangga juara Liga Inggris, tapi juga membahayakan peluang untuk tetap bertahan di peringkat empat besar agar lolos ke Liga Champions.

Kekalahan dari Chelsea, menyusul hasil serupa saat takluk 1-2 kepada tuan rumah Burnley pada pertandingan sebelumnya, membuat posisi Tottenham yang saat ini masih bertengger di posisi ketiga, benar-benar dalam keadaan terancam.

Spurs saat ini masih unggul dengan selisih empat angka dari peringkat keempat Arsenal, lima angka dari Manchester United dan tujuh angka dari peringkat enam Chelsea.

Pochettino sempat kehilangan kendali saat bertengker dengan wasit Mike Dean setelah dikalahkan Burnley, hal yang tidak biasa pada pelatih asal Argentina yang sebelumnya dikenal tenang itu.

Ketika ditanya bagaimana perasaannya, Pochettino menjawab: "Saya tidak takut. Saya punya perasaan yang sama seperti sebelumnya. Kami harus menikmati permainan bola."

"Jika sekarang ada yang khawatir mengenai posisi empat besar, itulah sepak bola. Kami harus terus mencoba dan bersiap menghadapi pertandingan berikut. Tapi itu bukanlah drama, bukan?," katanya.

"Kami memang kecewa karena kalah lagi, tapi kami harus yakin siap untuk menghadapi pertandingan Sabtu, pertandingan derby lainnya menghadapi Arsenal," katanya menambahkan.

Tanpa Kepa

Pada pertandingan tersebut, pelatih Chelsea Maurizio Sarri benar-benar membuktikan ancamannya dengan tidak menurunkan kiper termahal dunia Kepa Arrizabalaga dan hasilnya, tuan rumah Chelsea berhasil membungkam Tottenham Hotspurs 2-0.

Sarri, pelatih asal Italia itu akhirnya kembali bisa tersenyum setelah sebelumnya sempat terlibat pertengkaran akibat pembangkangan Kepa Arrizabalaga yang menolak digantikan menghadapi adu penalti di final Piala Liga Inggris menghadapi Manchester City yang akhirnya tampil sebagai juara.

Menghadapi Tottenham Hotspurs yang saat ini berada di peringkat ketiga klasemen, Sarri mencoret Arrizabalaga dari daftar pemain dan menggantikannya dengan kiper cadangan Willy Callabero.

Dalam pertandingan tersebut, Callaberto ternyata tidak perlu bekerja keras, berbeda dengan kiper Tottenham Hugo Lloris.

Lloris diperdaya oleh Pedro yang mencetak gol pertama pada menit ke-57 melalui tendangan dari sudut sempit, dan gol kedua terjadi justru akibat gol bunuh diri rekannya Kieran Trippier.

Baca juga: Chelsea tekuk Spurs dua gol tanpa balas

Tottenham yang sebelumnya berpeluang besar menjadi salah satu calon juara, sekarang berbalik dalam posisi terancam setelah mengalami dua kekalahan secara beruntun dan hanya berkonsentrasi untuk mempertahankan posisi agar lolos ke Liga Champions.

Sementara bagi Chelsea, kemenangan tersebut membuat posisi mereka tidak beranjak dari posisi keenam klasemen sementara, ketinggalan dengan selisih tiga angka dari peringkat keempat Arsenal.

"Permainan kami sama baiknya dengan pertandingan terakhir kami, tapi hasilnya bebeda, tapi permainan sangat mirip dengan saat berhadapan dengan Manchester City," kata Sarri mengomentari hasil pertandingan menghadapi Spurs.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019