Bogor (ANTARA News) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Mufidah Jusuf Kalla beserta anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) bersilaturahmi dengan perwakilan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dari seluruh Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Pada kesempatan itu, Ibu Negara mengucapkan selamat datang kepada para perempuan penggerak PKK dari berbagai pelosok Tanah Air yang telah meluangkan waktu untuk hadir ke Istana Bogor.

Ibu Negara dengan kebaya warna merah kemudian mempersilakan para Ketua Bidang OASE KK untuk memaparkan program kegiatannya kepada para anggota TP PKK.

Iriana sekaligus berharap sinergi antara OASE KK sebagai organisasi yang mewadahi istri-istri (para pendamping) Menteri di Kabinet Kerja dengan PKK terus berlangsung dengan baik dan produktif.

Ketua Tim Penggerak PKK Pusat dr Erni Guntarti Tjahjo Kumolo kemudian melaporkan sejumlah program pokok PKK yang telah dijalankan selama ini yang seiring dan kerap bersinergi dengan program-program Oase KK.

Ibu Negara kemudian mempersilakan ibu-ibu anggota PKK untuk berdialog singkat dengannya dengan dipandu oleh Sekretaris Oase KK Siti Faridah Pratikno.

Anggota TP PKK dari Melawi, Kalimantan Barat, Astri menanyakan prospek jika PKK di wilayahnya mengembangkan bank sampah dan pengolahan sampah plastik.

"Kami akan membeli mesin pencacah plastik tapi menjualnya ke mana, kami ingin punya bank sampah. Mohon arahan dari Ibu Negara," katanya.

Pertanyaan tersebut kemudian direspons oleh Ketua Bidang Lingkungan Bersih Oase KK Devi Luhut Panjaitan yang menyarankan agar PKK bekerja sama dengan Pegadaian yang memiliki program daur ulang sampah untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)-nya.

 Fatmawati Fahmi, anggota TP PKK dari Majene Sulbar, mengaku bangga bisa diundang dan hadir di Istana Kepresidenan Bogor.

Secara khusus ia meminta agar wilayahnya yang sebagian pesisir bisa dijadikan salah satu lokasi penanaman mangrove nasional oleh OASE KK.

"Untuk penanaman mangrove serentak seluruh Indonesia nanti bisa tapi atas koordinasi dengan gubernur untuk persetujuan," kata Iriana menjawab.

Titi suprawoto anggota TP PKK dari Magetan, Jawa Timur, berharap ada perhatian khusus terkait sinergi antara PKK dengan OASE KK dalam hal pendidikan karakter.

Merespon hal itu, Ketua Bidang Pendidikan Karakter Oase KK Ratna Megawangi Sofyan Djalil siap memberikan pelatihan pendidikan karakter baik untuk para guru maupun orang tua di daerah-daerah.

Hj. Mufidah Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dekranas memaparkan soal pentingnya pelestarian kain tenun dan songket di daerah-daerah.

"Bagaimana kain tenun dan songket bisa digiatkan, saya buat sekolah di Sumatera Barat,  ada asrama menampung murid yang akan sekolah di situ. Setiap provinsi bisa belajar di situ untuk melestarikan tenun dan songket," katanya.
Iriana di akhir acara kemudian melontarkan yel-yel cinta Indonesia.

"Kita cinta indonesia?" (Cinta)
"Kita cinta Indonesia?" (Cinta)
"Kita cinta Indonesia?" (Cinta)

"Oase KK dan PKK marilah kita kerja sama mendukung apa yang kita kerjakan bisa lestari karena kita cinta Indonesia," pungkas Iriana.

Setelah dialog usai, acara kemudian ditutup dengan menari Maumere bersama-sama. Bersama Ibu Negara mereka kemudian meninjau pameran produk kerajinan yang digelar di Istana Bogor.
 
Baca juga: OASE ajak pengajar PAUD di Aceh sebarkan pendidikan berkarakter
Baca juga: Ibu Negara kampanye kebersihan lingkungan dengan aksi bersih pantai


 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019