Batam (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto memimpin rapat terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau, Kamis.

Rapat tertutup itu diadakan di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Kewaspadaan Nasional dalam rangka Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang dihadiri sejumlah kepala daerah tingkat I dan II di Pulau Sumatera.

Usai membuka rapat tentang Pemilu itu, Wiranto langsung meminta kepala daerah dan pemangku kepentingan yang terdampak karhutla, terutama di Riau, untuk melanjutkan rapat di ruangan terpisah.

Dalam rapat terlihat pula Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan pihak terkait lainnya.

Sementara itu, dari Bengkalis dilaporkan, perusahaan industri kehutanan PT Sumatera Riang Lestari, menyatakan sudah menghabiskan lebih dari Rp1 miliar untuk upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang lokasinya bersebelahan dengan konsesi mereka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Sejak kebakaran pada 28 Januari 2019, (anggaran) sudah lebih dari Rp1 miliar," kata Komandan Pengendalian Kebakaran Hutan dan lahan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) Winarno kepada Antara.

Ia mengatakan karhutla di Rupat yang paling besar terjadi sejak 28 Januari 2019, atau sudah berlangsung sebulan.

Kebakaran lahan gambut sulit dikendalikan, cepat meluas dan berpotensi merembet ke dalam konsesi SRL di daerah itu yang mencapai 38.210 hektare (ha).

Karhutla di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sudah membara selama sebulan terakhir dan luasnya diperkirakan mencapai 1.000 ha.

"Sepertinya mendekati angka 1.000-an (hektare) di dua titik," katanya.

Baca juga: Gubernur Riau instruksikan posko karhutla siaga 24 jam

Baca juga: Dumai masih berselimut asap kebakaran lahan

Baca juga: Gubernur Riau minta bupati-wali kota bentuk posko karhutla

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019