Jakarta, (ANTARA News) - Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam sepanjang 2018 mencapai 8,45 miliar dolar AS, naik 29,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Indonesia mencatatkan surplus sebesar 1,38 miliar dolar AS atau naik 78,1 persen dibandingkan tahun 2017," kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City Hanif Salim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data General Statistic Office of Vietnam, beberapa komoditas utama yang menyumbang kenaikan signifikan nilai perdagangan bilateral Indonesia-Vietnam antara lain beras (naik 6.064,16 persen), besi dan baja (naik 420,74 persen), kopi (naik 273,31 persen), komputer, suku cadang dan peralatan listrik (naik 180,92 persen), batu bara (naik 93,70 persen), minyak nabati dan hewani (naik 76,68 persen), tekstil dan produk tekstil (42,24 persen), mesin dan peralatan mesin (naik 37,27 persen).

Sampai saat ini komoditas ekspor terbesar Indonesia ke Vietnam adalah batubara, lemak minyak nabati dan hewani, komputer, peralatan listrik suku cadang kendaraan serta bahan kimia. 

Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Vietnam adalah beras, kopi, mesin dan peralatan mesin, produk telepon, telopon seluler dan suku cadang, produk tekstil, kulit dan alas kaki.

Menurut Hanif, perwakilan Indonesia di Vietnam optimis bisa menaikan nilai perdagangan RI di pasar Vietnam karena masih terbuka lebar untuk masuk di sektor peralatan rumah, makanan dan minuman.

Hal itu salah satunya akan dilakukan melalui pembangunan mal modern yang akan menyerap produk industri berbagai sektor dari Tanah Air.

"Kami juga akan melakukan program jemput bola ke sektor ekonomi di berbagai provinsi di Vietnam dengan mengadakan 'business matching', mengikuti pameran potensial dan terbesar baik untuk RI maupun untuk Vietnam yang diselenggarakan di Indonesia," katanya 

Hanif mengatakan saat ini pihaknya tengah berupaya untuk menjual produk-produk Industri strategis Indonesia berupa pesawat PT Dirgantara Indonesia, kereta listrik/diesel, proyek infrastruktur hingga promosi kuliner dan ikut serta dalam pemaran di Vietnam.

Dia menambahkan, lantaran konektivitas antara Indonesia dan Vietnam yang minim, diharapkan penerbangan langsung dari Ho Chi Minh City ke Bali akan mulai dibuka pada April atau Mei 2019 ini.

"Kami mengundang maskapai nasional Garuda Indonesia untuk membuka jalur potensial atau gemuk ini. Karena kedua daerah ini merupakan tempat andalan gerbang sektor wisata dan dipastikan saling menguntungkan," imbuhnya. 

Baca juga: Indonesia-Vietnam sepakat perkuat kemitraan perdagangan dan investasi
Baca juga: Indonesia-Vietnam jajaki kerja sama perdagangan mesin pertanian

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019