Klaten, Jateng, (ANTARA News) - Badan Pengawas Obat dan Makanan mengajak masyarakat untuk memberikan anak makanan yang bergizi dan aman sehingga tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

"Anak Indonesia harus sehat dan cerdas. Langkah terpenting yang harus dilakukan adalah dengan memastikan pemenuhan asupan pangan aman dan bergizi pada anak sejak dalam kandungan," ungkap Kepala BPOM Penny K. Lukito usai menghadiri Peringatan Hari Gizi Nasional di Klaten, Jateng, Jumat.

Sesuai dengan visi BPOM RI yaitu Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa, BPOM turut mendukung capaian pembangunan manusia melalui pengawasan obat dan makanan.

Ia menjelaskan dukungan BPOM untuk pembangunan manusia adalah melalui jaminan obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan dan pangan yang aman.

"Tanpa obat dan makanan yang aman, derajat kesehatan yang tinggi bisa jadi tidak dapat dicapai," katanya pada acara yang dihadiri Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Penny menjelaskan, derajat kesehatan yang tinggi dapat dicapai dengan adanya asupan pangan yang aman sehingga foodborne desease (penyakit akibat pangan yang tidak aman) dapat diturunkan.

"Obat yang aman dan berkhasiat digunakan untuk penyembuhan, sementara obat tradisional/jamu yang aman dan bermutu dikonsumsi untuk memelihara kesehatan," katanya.

Ia mengungkapkan, BPOM telah melakukan intervensi keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) di berbagai SD seperti di wilayah Klaten dilakukan di SD IT Annajah dan SD Kristagracia.

Sementara itu, hasil pengawasan pada 17 sarana distribusi di Kabupaten Klaten yang diperiksa pada tahun 2018 ternyata sebanyak tiga sarana tidak memenuhi ketentuan dan 30 jenis produk diamankan.

Pada acara itu Puan Maharani meminta BPOM untuk meningkatkan pengawasan terhadap makanan agar masyarakat mendapat makanan yang sehat dan aman.

"Ibu Penny, saya minta semua makanan yang dijual di Klaten diawasi, jangan sampai ada pembeli yang sakit gara-gara makanan tidak sehat," kata Puan yang mengaku sering mengunjungi warung kuliner di Klaten.

Acara di alun-alun Klaten itu diisi dengan kegiatan senam 5 (lima) kunci keamanan pangan, komunikasi informasi dan edukasi (KIE) keamanan pangan, serta sosialisasi program bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil da anak-anak dua tahun ke atas.

Puan Maharani juga memberikan bantuan secara simbolis bagi 59.473 penerima program keluarga harapan(PKH) dan Kartu Indonesia Pintar bagi 105.881 siswa SD/SMP/SMA.*


Baca juga: BPOM targetkan Pro PN efektif di 2019

Baca juga: BPOM dorong penyusunan regulasi peredaran obat secara daring

Baca juga: Ini kata BPOM tentang penggunaan lilin sebagai pelapis pada makanan


 

Pewarta: Budi Santoso
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019