Jakarta (ANTARA News) - Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang Tekmira), Badan Litbang Kementerian ESDM, berhasil membuat gasifier mini (gasmin) batubara yang mampu mengefisienkan penggunaan bahan bakar hingga 60 persen.

Dengan penghematan ini, Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang menjadi salah satu target pengguna gasmin akan terbantu karena produksi semakin efisien, kata Kepala Balitbang ESDM, Dadan Kusdiana dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
        
Gasifier merupakan alat untuk memproses batubara menjadi bahan bakar gas.
        
Menurut Dadan, gasifier mini (gasmin) berkapasitas 30 kg/jam itu dapat dimanfaatkan secara paralel untuk boiler, peleburan aluminium dan memasak.

Dadan menjelaskan gasmin juga dapat menghasilkan sumber energi yang relatif bersih dan berkesinambungan dari batubara, mengingat ketersediaan cadangan batubara di Indonesia cukup besar.

"Komersialisasi gasmin juga akan menimbulkan efek berganda dengan munculnya industri penyediaan dan distribusi batubara serta pabrikasi gasmin termasuk turunannya," kata Dadan.

Gasifikasi batubara adalah teknologi konversi yang digunakan untuk mengubah batubara menjadi bahan bakar gas yang diproses dalam suatu alat yang disebut gasifier. Puslitbang Tekmira telah memproduksi gasifier batubara skala kecil hingga besar. Gasifier mini batubara berkapasitas kurang dari 50 kg/jam umpan.

Alat ini menghasilkan pembakaran dengan emisi rendah, abu dan tar terkendali, karena sistem pembakarannya tidak langsung atau melalui proses gasifikasi sehingga ramah lingkungan. Gasmin juga relatif lebih aman dari potensi tabung meletus karena tekanan gas sangat rendah.

Acara komersialisasi gasmin diikuti sejumlah IKM di sekitar perkantoran Puslitbang Tekmira, beberapa perwakilan IKM di Jawa Barat, di antaranya IKM Tahu Babakan Ciparay/Cibuntu, IKM Jamur Cagak Subang, IKM Granul Pakan Ternak Padalarang, IKM Garam Sumedang, IKM Kerupuk Karawang, asosiasi tahu serta beberapa pengusaha tahu dan tempe.

Di samping IKM, perwakilan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang dan Bandung, aparat pemerintahan di Bandung Kulon turut menyaksikan demo gasmin. Dalam kesempatan ini Puslitbang Tekmira juga mengandeng mitra produsen yakni PT. Cahaya Buana Intitama (CBI). Bank Mandiri serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga turut dilibatkan untuk membantu pembiayaan dengan bunga ringan.

Selama tahun 2018 Puslitbang Tekmira telah melakukan road show dan survei pasar Gasmin di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tim Pemasaran Puslitbang Tekmira juga melakukan survei industri yang berpotensi sebagai pengguna gasmin di Bandung.

Di sekitar perkantoran Puslitbang Tekmira, tim pemasaran mengidenfitikasi banyak industri yang berpotensi sebagai pengguna gasmin, seperti industri tahu dan tempe Cibuntu di Kelurahan Babakan, Kelurahan Margahayu Utara dan UKM Tahu KOPTI (Koperasi Pengrajin Tahu).


 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019