Kuala Lumpur/Baikonur (ANTARA News) - Astronot pertama Malaysia bersama dua koleganya, Jumat, tiba di Stasiun Angkasa Internasional (ISS), sesudah dua hari penerbangan. Roket Soyuz-FG bergabung dengan ISS pukul 1450 GMT dengan membawa dokter Syekh Muszaphar Shukor (35) , veteran kosmonot Rusia, Yuri Malenchenko dan astronot AS, Peggy Whitson. Roket Rusia itu meluncur dari Kazakhstan pada Rabu, dan dihiasi bendera Malaysia untuk menghormati peristiwa bersejarah tersebut. Whitson dan Malenchenko akan tinggal di ISS selama enam bulan, sedangkan Muszaphar akan kembali ke Bumi pada 21 Oktober bersama dua awak asal Rusia yang selama ini tinggal di orbit, yaitu Fyodor Yurchikhin dan Oleg Kotov. Sebelumnya Muszaphar mengatakan bahwa perjalanannya, yang dibiayai pemerintah Malaysia itu, merupakan langkah besar untuk negaranya. "Saya merasa senang sekali. Saya tidak sabar untuk terbang, demi rakyat Malaysia," katanya kepada AFP, saat dia menuju peluncuran setelah mengenakan pakaian luar angkasa. Dia akan menghabiskan sembilan hari di ISS, dan tiba di stasiun itu menjelang akhir bulan suci Ramadan. Dia akan tinggal di stasiun itu saat Idul Fitri, dan dia akan menyajikan masakan Malaysia bagi awak yang sudah lama tinggal di stasiun itu. Dia akan mengadakan percobaan-percobaan atas nama Institut Genom Malaysia, antara lain tes sel kanker, sebelum kembali ke Bumi bersama awak yang telah lama tinggal di ISS. Pejabat Malaysia bersorak kegirangan dan mengatakan peluncuran itu merupakan tonggak bersejarah pada saat Malaysia merayakan 50 tahun kemerdekaannya. Muszaphar sudah menjalani setahun latihan untuk misi itu di Rusia, dan dia adalah salah satu dari sedikit muslim yang mencapai luar angkasa. Pemerintah Malaysia yang religius telah mempersiapkan pedoman untuk menjalankan ibadah di ISS, yang mengelilingi Bumi 16 kali per hari kalender, yang berarti, jika tidak ada dispensasi khusus, Muszaphar akan sholat 80 kali dalam 24 jam. Bulan ini juga merupakan peringatan 50 tahun perjalanan luar angkasa yang dimulai oleh Uni Soviet lewat peluncuran satelit pertamanya, Sputnik 1, dari Baikonur pada 4 Oktober 1957. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007