Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meningkatkan kesadaran generasi milenial untuk menyadari pentingnya keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). 

Harapan LIPI merupakan lembaga yang bisa memberikan kontribusi tidak hanya dari sisi riset bagaimana membangun kesadaran masyarakat milenial agar lebih 'positive thinking' (berpikir positif) dan lebih memahami pentingnya keberadaan iptek," kata Pelaksana tugas Kepala Biro Kerja Sama Hukum dan Hubungan Masyarakat Mila Kencana dalam Millenial Talks: Inspiring Science Generation di Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah (PDDI) LIPI, Jakarta, Senin. 

Menurut Mila, generasi muda dalam bonus demografi penduduk Indonesia memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas bangsa dalam memenangkan persaingan global melalui pendekatan sains. 

Dia berharap generasi milenial semakin tergugah untuk berkontribusi mendalami iptek dan meningkatkan partisipasi dalam menghasilkan berbagai inovasi untuk pembangunan bangsa dan menjawab tantangan zaman. 

"Millenial Talk ini untuk menginspirasi generasi ilmiah Indonesia untuk terus berkarya dan memahami dunia penelitian. Konsepnya adalah bringing science down to earth and inspiring more," tutur Mila. 

Diskusi itu mengelaborasi antara lain peranan teknologi digital dan komputasi dalam mengelola big data untuk kemudahan umat manusia, pendekatan studi terhadap fenomena kimia dan biokimia agar manusia mampu mempelajari pengelolaan lingkungan yang efektif serta kemudahan teknologi yang mampu menciptakan suatu invensi yang terjangkau bagi para penyandang disabilitas.

Dalam diskusi itu, ada dua peneliti dan satu pemenang National Young Inventor Awards LIPI 2018 yang akan memotivasi generasi milenial untuk aktif mendalami dan memanfaatkan iptek untuk menjawab tantangan baru. 

Peneliti Pusat Penelitian Informatika 

LIPI Rifki Sadikin menekuni penelitian terkait implementasi perangkat keras untuk sirkuit keamanan komputer (cyber security), terkhusus terkait Kriptografi. 

Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI Ajeng Arum Sari menekuni penelitian terkait kimia lingkungan dan telah memiliki pengalaman bertahun-tahun di Jepang dan Amerika Serikat. Ajeng juga berhasil menjadi Pemenang penghargaan Toray dengan tema "The Development of Technology for Environmental Friendly Activated Carbon Material Based Fe and Al from Black Liquor Sludge in Bioethanol Wastewater". 

Pemenang Harapan II National Young Inventor Awards LIPI 2018 Alwan Hanif Ramadhan berhasil mengembangkan alat "Affordable Smart Prosthetic Arm". 

Alwan yang saat ini bersekolah di SMP Negeri 1, Tasikmalaya, Jawa Baratmenciptakan perangkat lengan buatan dari bahan yang lebih ekonomis dan bertujuan untuk membantu pengguna disabilitas tanpa lengan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 

Baca juga: Peneliti muda LIPI motivasi para generasi milenial

Baca juga: Dokter ini sarankan generasi milenial menerapkan gaya hidup sehat

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019