Kedua negara akan membangun kemitraan yang menggabungkan layanan dan investasi di bidang-bidang yang menarik bagi Indonesia...
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA) tidak hanya terkait bidang perdagangan, melainkan juga investasi dan jasa seperti di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, dan energi.

"Kedua negara akan membangun kemitraan yang menggabungkan layanan dan investasi di bidang-bidang yang menarik bagi Indonesia, misalnya layanan kesehatan dan pendidikan serta pelatihan," kata Wapres dalam sambutannya di acara Penandatanganan IA-CEPA di Jakarta, Senin.

Di bidang layanan, sejumlah sektor yang akan dijajaki oleh Indonesia dan Australia antara lain bidang pertambangan, energi, besi dan baja, keuangan, pendidikan kejuruan dan pendidikan tinggi, pariwisata, kesehatan dan agribisnis.

Sesuai dengan agenda besar Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Wapres mengatakan investasi di bidang pendidikan tinggi dan kejuruan menjadi salah satu fokus kerja sama yang ditunggu Indonesia.

"Karena agenda besar Indonesia selanjutnya adalah meningkatkan sumber daya manusianya untuk menjadikan kami lebih kompetitif dan siap menghadapi abad berikutnya, maka saya menunggu investasi di universitas serta pelatihan dan pendidikan kejuruan di Indonesia," kata Wapres.

Dengan kesepakatan IA-CEPA, JK berharap kepercayaan antara kedua negara dapat semakin diperkuat dengan memberikan peluang usaha lebih luas untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan Australia.

"IA-CEPA adalah perjanjian yang berbeda dibandingkan dengan apa yang dimiliki Indonesia-Australia dengan mitra lainnya. IA-CEPA dibangun berdasarkan tujuan strategis yang jelas untuk tumbuh bersama sebagai tetangga berdasarkan pada saling melengkapi kedua ekonomi," jelasnya.

Baca juga: Akhirnya perjanjian kemitraan Indonesia-Australia CEPA resmi ditandatangani

Baca juga: Wapres: CEPA tonggak baru kerja sama ekonomi Indonesia-Australia

Baca juga: Tarif impor gula rafinasi turun, pasca-penandatangan Indonesia-Australia CEPA


 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019