Lewat Kongres ini kita mencoba mencari bentuk penyelesaian masalah bangsa secara gotong royong dan bersama-sama
Jakarta (ANTARA) - Kongres Sungai Indonesia kembali akan digelar 21-24 Maret 2019 mendatang di Komplek Kampus Universitas Indonesia sebagai upaya sinergikan model untuk pengelolaan baru.

Ketua Presidium Kongres Sungai Indonesia Warsito Elewein, dalam siaran persnya, Senin, mengatakan ada tujuh agenda besar yang akan dibahas untuk bisa mencapai sebuah sinergi antar para pihak dalam upaya mencari solusi bersama persoalan sungai, dengan tema utamanya adalah "Sungai Sebagai Pusat Peradaban Bagi Peningkatan Kualitas Hidup Manusia".

"Lewat Kongres ini kita mencoba mencari bentuk penyelesaian masalah bangsa secara gotong royong dan bersama-sama," kata Warsito Elewein, Senin 4 Maret 2019.

Kegiatan-kegiatan yang digelar KSI 4.0 mesti merupakan tempat yang paling nyaman bagi pihak-pihak yang punya kepedulian terhadap sungai.

Dengan demikian dapat saling memberikan informasi apa saja yang telah dilakukan serta mendiskusikan bentuk kerjasama baru. Cara ini diharapkan akan menghasilkan model-model penyelesaian masalah yang komprehensif.

Kelompok-kelompok kreatif sungai akan ikut tampil untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka baik bidang seni, budaya serta ekonomi.

"Sebelumnya ada acara pra kongres yang akan berlangsung di berbagai tempat di Indonesia, untuk wilayah Jawa Tengah berlangsung di Semarang pada 5-6 Maret 2019," ujar Warsito.

Dia menjelaskan bahwa mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak cukup sekedar diwujudkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan dengan baik, tetapi perlu upaya tidak membiarkan terus sumberdaya alam digerus secara massif dan menimbulkan kerusakan lingkungan.

Hal ini juga terhadap 7000 sungai yang mengalir di Bumi Nusantara makin buruk kualitasnya dan terus menerus mengancam kehidupan rakyat Indonesia.

Upaya revitalisasi sungai sejauh ini belum bisa menghasilkan kemajuan seperti yang diharapkan oleh berbagai sebab kendati telah banyak pihak mencoba.

Untuk itulah, kata Warsito, kemajuan revitalisasi sungai butuh konsolidasi antar pihak yakni komunitas, perguruan tinggi, swasta, media dan pemerintah.

Perkembangan dunia yang kian komplek membuat manusia mesti mencari model-model baru mengatasi persoalan hidup.

Demikian pula dalam mengatasi persoalan sungai telah menempatkan pemerintah sebagai penanggungjawab tunggal bagi terwujudnya sungai yang bersih tidaklah bijak.

Ada pihak lain yang mesti ikut serta. Yakni perguruan tinggi, dunia usaha , komunitas, serta media massa mesti berbagi peran, harap Warsito.

Dalam kegiatan pra kongres ini, para peserta berdiskusi secara mendalam sehingga KSI 4.0 akan bisa berjalan efektif dan terfokus.

Tentu saja mencari usulan-usulan yang mesti di bahas dalam sidang komisi menyangkut 7 sub tema pembahasan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Kegiatan serupa akan berlangsung di Serdang Bedagai, Lampung, Pontianak, Kupang, Sorong dan juga Makassar.***3***

Baca juga: 32 provinsi hadiri Kongres Sungai di Banjarmasin

Baca juga: Kongres Sungai Indonesia lahirkan Maklumat Serayu

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019